Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, banjir dan longsor. Total sudah tujuh daerah di Sumsel yang menetapkan status bencana tersebut.
Keputusan ini diambil sebagai respons atas meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir yang telah memicu banjir di sejumlah wilayah di Muara Enim.
“Iya, Muara Enim sudah ditetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Enim Abdurrozieq, Senin (15/12/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Dengan penetapan ini, Muara Enim menjadi daerah ketujuh di Sumsel yang meningkatkan kewaspadaan siaga terhadap bencana hidrometeorologi.
Penetapan status siaga oleh Muara Enim ini menyusul enam daerah lain di Sumsel yang lebih dahulu meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap potensi bencana banjir dan longsor.
Enam daerah tersebut di antaranya, Ogan Komering Ulu (OKU), Musi Banyuasin (Muba), Prabumulih, Pagar Alam, Banyuasin, dan Ogan Ilir.
Dengan cuaca saat ini, Abdurrozieq menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada.
“Sehubungan dengan prakiraan cuaca dari BMKG yang memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat di Muara Enim, kami mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap potensi meluapnya air sungai yang dapat mengakibatkan banjir,” imbaunya.
Selain itu, warga diminta untuk segera melapor kepada aparat desa/kelurahan atau BPBD apabila terjadi peningkatan debit air sungai yang signifikan, dan yang paling penting, harus menyiapkan langkah antisipasi serta jalur evakuasi jika kondisi darurat sewaktu-waktu terjadi.
“BPBD akan terus memantau dan siap memberikan respons cepat. Kami tegaskan, keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh Ani Safitri peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di infocom.







