Oknum Wakepsek di Kalbar Diduga Cabuli Siswi SMP

Posted on

Oknum wakil kepala SMP di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) berinisial A, diduga melakukan pelecehan seksual kepada siswinya. Kasus pencabulan tersebut terjadi sejak 2024, namun para korban tak berani bersuara.

Dilansir infoKalimantan, diduga ada 5 siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum tersebut. Pelaku diduga memegang bagian organ vital beberapa siswinya.

Kasat Reskrim Polres Kubu Raya Iptu Hafiz Febrandani mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual ini sudah dilaporkan ke Polres Kubu Raya.

“Sudah ada laporan yang masuk baru dari satu korban,” kata Hafiz kepada infocom, Sabtu (26/4/2025).

Berdasarkan laporan itu, Hafiz langsung memerintahkan serangkaian penyelidikan. Pihaknya belum memastikan jumlah korban.

“Sementara ini masih proses penyelidikan. Untuk jumlah korban ada beberapa. Tapi pastinya masih kami selidiki,” kata dia.

Laporan polisi ini dibuat oleh salah satu orang tua korban pada Selasa (22/5) lalu.

Namun, Hafiz menegaskan kasus yang melibatkan anak sebagai korban atau anak sebagai pelaku menjadi atensi utama dari Kapolres Kubu Raya.

Dugaan pelecehan seksual ini terjadi sejak 2024 lalu. Para korban mengaku organ vitalnya kerap dipegang A. Setelah lama bungkam, akhirnya para korban berani bersuara.

Semula korban bercerita sesama teman, kemudian sampai berani mengadu ke orang tuanya. Pada akhirnya diketahui ada lima siswi yang dilecehkan A.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Kubu Raya Diah Savitri mengatakan informasi pelecehan terhadap siswi ini sudah diketahuinya dari keluarga korban sekitar bulan puasa kemarin. Sejak itu, kata Diah, KPAD mulai mendampingi korban sampai ke proses hukum selanjutnya.

“Sejak dapat informasi itu, dengan komunikasi kami dan langsung diputuskan untuk datang ke Polres Kubu Raya. Kami siap saja untuk mendampingi karena itu memang kewajiban kami untuk mendampingi korban,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *