FekiNovendiEksal (35), oknum wartawan media online di Kerinci, Jambi, ditangkap polisi karena melakukan pemerasan terhadap kepala desa (Kades). Dia meminta sejumlah uang kepada kades agar tak diberitakan terkait dana desa.
Kapolres Kerinci AKBP Arya T. Brachmana mengatakan kejadian ini berawal ketika pihaknya mendapat informasi dari tiga orang kades di Kota Sungai Penuh, yakni Kades Pelayang Raya, Kades Permanti, dan Kades Lawang Agung.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Bahwa kami mendapat informasi dari kepala desa terkait premanisme berkedok ormas atau wartawan dari pelaku meminta uang dengan jumlah awal Rp 5.000.000,” kata Arya, Sabtu (31/5/2025).
Pelaku, kata Arya, meminta uang tersebut kepada tiga kades agar tak diberitakan terkait pengelolaan anggaran dana desa tahun 2022-2023. Awalnya, Kades Pelayang Raya menyanggupi dengan menyerahkan uang Rp tiga juta.
Penyerahan uang tersebut telah dilakukan di rumah kades. Tak hilang akal, kades sempat memvideokan kejadian sebagai barang bukti. Merasa tak senang, kades melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
“Jadi, apabila kades tidak membayar uang yang diminta pelaku mengancam tiga Kades tersebut akan dibuat berita di media sosial diduga penyalahgunaan anggaran dana Desa tahun 2022-2023,” ujarnya.
Menerima laporan itu, polisi kemudian menangkap Feki di Pasar Beringin, Kota Sungai, pada Jumat (30/5/2026). Pelaku kini telah ditahan di Polres Kerinci.
Selain pelaku, polisi mengamankan barang bukti satu unit HP, satu unit motor, uang Rp 1 juta, satu buah dompet, serta turut menyita kartu keanggotaan organisasi wartawan dan kartu sertifikasi wartawan milik pelaku.
