Pantai Labuhan Jukung: Lokasi, Sejarah, Daya Tarik, dan Fasilitas | Giok4D

Posted on

Pantai Labuhan Jukung berada di Pekon Kampung Jawa, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Pantai ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di daerah tersebut.

Menurut dokumen resmi Pemerintahan Daerah Kabupaten Pesisir Barat, Pantai Labuhan Jukung telah ditetapkan sebagai aset pariwisata yang dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat.

Labuhan Jukung merupakan objek retribusi wisata daerah, hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini bukan hanya sektor wisata tapi juga sebagai pengembangan ekonomi bagi masyarakat lokal.

Secara geografis, Labuhan Jukung terletak di jantung Kota Krui, dengan posisi menghadap langsung ke Samudera Hindia. Lokasi ini menjadi tempat wisata strategis yang mudah diakses baik oleh wisatawan lokal maupun internasional.

Dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Pantai Labuhan Jukung seringkali dijuluki sebagai ‘mini Kuta Lampung’, Sebab atmosfer yang indah dan memikat layaknya pantai populer di Bali.

Pantai Labuhan Jukung berada di pusat Kota Krui, jika ditempuh dari Bandara Radin Inten II yang berada di Branti, Kabupaten Lampung Selatan, perjalanannya membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 7 jam perjalanan darat.

Rute perjalanan biasanya melewati Kota Bandar Lampung, kemudian mengikuti jalur lintas Sumatera melewati Kota Agung (Tanggamus), hingga sampah ke Krui. Meski melalui jalan yang panjang, pemandangan yang disuguhkan di sana sebanding perjuangan menujunya.

Selain itu, jika wisatawan berangkat dari pusat Kota Bandar Lampung, waktu tempuhnya hampir sama, kurang lebih 6 jam perjalanan darat. Transportasi yang bisa digunakan antara lain kendaraan pribadi, travel atau bus kota untuk menuju Labuhan Jukung.

Keunggulan lokasi Labuhan Jukung adalah letaknya yang strategis tepat di pusat Kota Krui. Jadi, begitu tiba di Krui, wisatawan tidak perlu menempuh perjalanan jauh lagi untuk menikmati pantai ini

Selain menjadi destinasi pantai dengan keindahan alam yang memukau, Labuhan Jukung juga memiliki sejarah panjang bagi kehidupan masyarakat Krui di Pesisir Barat.

Kata ‘labuhan’ dalam bahasa setempat berarti tempat berlabuh, sedangkan ‘jukung’ merupakan sebutan tradisional untuk perahu kecil yang digunakan nelayan mencari ikan.

Sejak zaman dulu, kawasan ini menjadi pelabuhan bagi masyarakat lokal selepas mencari ikan atau melaut di Samudera Hindia. Aktivitas ini berjalan turun-temurun dan menjadikan kawasan tersebut sebagai titik utama kehidupan ekonomi dan budaya bagi masyarakat Krui.

Kawasan Labuhan Jukung secara resmi ditetapkan sebagai aset wisata daerah melalui Peraturan Bupati Pesibar Nomor 21 Tahun 2017 tentang Retribusi Jasa Usaha. Hal ini menunjukkan bahwa destinasi tersebut merupakan kawasan strategis.

Sejak awal tahun 2000-an, Krui mulai dikenal sebagai surga surfing di Indonesia, dan Labuhan Jukung memiliki peran penting. Letaknya yang strategis di pusat kota membuatnya menjadi pintu gerbang bagi wisatawan untuk menjelajahi spot-spot surfing, salah satunya Tanjung Setia dan Way Jambu.

Pantai Labuhan Jukung memiliki daya tarik yang khas dan mampu memikat wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daya tarik utamanya terletak di keindahan alam yang masih alami.

Hamparan pasir putih menjadi ikon pantai ini, didukung juga dengan air laut yang jernih serta posisi pantai yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Salah satu momen yang harus dirasakan oleh wisatawan di Pantai Labuhan Jukung adalah saat matahari terbenam. Karena Pantai Labuhan Jukung menghadap ke barat, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan sunset yang tenggelam langsung ke laut. Selain surfer, spot ini juga favorit bagi fotografer dan pencinta suasana romantis.

Selain itu, Labuhan Jukung juga dikenal sebagai spot yang ramah untuk aktivitas surfing. Ombaknya memang tidak begitu ekstrem, tetapi cukup jika dijadikan sebagai tempat latihan bagi peselancar pemula.

Daya tarik lainnya ialah suasana Pantai Labuhan Jukung masih terkesan hidup dengan aktivitas lokal. Pengunjung bisa menyaksikan perahu nelayan keluar masuk laut, serta pedagang-pedagang kecil yang menjajakan makanan dan minuman khas Krui.

Tiket masuk ke Pantai Labuhan Jukung sangat terjangkau sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintahan daerah. Selain tiket masuk, wisatawan juga dikenakan biaya parkir jika menggunakan kendaraan pribadi.

Besaran tarif masuk ke Pantai Labuhan Jukung biasanya berkisar mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per orang. Sementara untuk parkir berbeda-beda, menyesuaikan jenis kendaraan.

Selain itu, sejumlah fasilitas di Labuhan Jukung juga tersedia untuk menunjang kenyamanan wisatawan. Di daerah pantai terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai atau istirahat.

Di Labuhan Jukung tersedia juga toilet umum, ruang bilas dan tempat ganti. Hal ini memudahkan wisatawan yang selesai bermain air atau surfing untuk membersihkan diri.

Labuhan Jukung juga menunjang kebutuhan ibadah, tersedia mushola bagi yang ingin salat. Sementara itu, wisatawan yang datang bersama keluarga, juga bisa menggunakan area bermain anak.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Nah, itulah penjelasan mengenai wisata Pantai Labuhan Jukung. Yuk, infoers jadikan ini sebagai salah satu destinasi wisatamu.

Lokasi Pantai Labuhan Jukung

Sejarah Pantai Labuhan Jukung

Daya Tarik Pantai Labuhan Jukung

Fasilitas dan Tiket Masuk Pantai Labuhan Jukung

Selain menjadi destinasi pantai dengan keindahan alam yang memukau, Labuhan Jukung juga memiliki sejarah panjang bagi kehidupan masyarakat Krui di Pesisir Barat.

Kata ‘labuhan’ dalam bahasa setempat berarti tempat berlabuh, sedangkan ‘jukung’ merupakan sebutan tradisional untuk perahu kecil yang digunakan nelayan mencari ikan.

Sejak zaman dulu, kawasan ini menjadi pelabuhan bagi masyarakat lokal selepas mencari ikan atau melaut di Samudera Hindia. Aktivitas ini berjalan turun-temurun dan menjadikan kawasan tersebut sebagai titik utama kehidupan ekonomi dan budaya bagi masyarakat Krui.

Kawasan Labuhan Jukung secara resmi ditetapkan sebagai aset wisata daerah melalui Peraturan Bupati Pesibar Nomor 21 Tahun 2017 tentang Retribusi Jasa Usaha. Hal ini menunjukkan bahwa destinasi tersebut merupakan kawasan strategis.

Sejak awal tahun 2000-an, Krui mulai dikenal sebagai surga surfing di Indonesia, dan Labuhan Jukung memiliki peran penting. Letaknya yang strategis di pusat kota membuatnya menjadi pintu gerbang bagi wisatawan untuk menjelajahi spot-spot surfing, salah satunya Tanjung Setia dan Way Jambu.

Sejarah Pantai Labuhan Jukung

Pantai Labuhan Jukung memiliki daya tarik yang khas dan mampu memikat wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daya tarik utamanya terletak di keindahan alam yang masih alami.

Hamparan pasir putih menjadi ikon pantai ini, didukung juga dengan air laut yang jernih serta posisi pantai yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Salah satu momen yang harus dirasakan oleh wisatawan di Pantai Labuhan Jukung adalah saat matahari terbenam. Karena Pantai Labuhan Jukung menghadap ke barat, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan sunset yang tenggelam langsung ke laut. Selain surfer, spot ini juga favorit bagi fotografer dan pencinta suasana romantis.

Selain itu, Labuhan Jukung juga dikenal sebagai spot yang ramah untuk aktivitas surfing. Ombaknya memang tidak begitu ekstrem, tetapi cukup jika dijadikan sebagai tempat latihan bagi peselancar pemula.

Daya tarik lainnya ialah suasana Pantai Labuhan Jukung masih terkesan hidup dengan aktivitas lokal. Pengunjung bisa menyaksikan perahu nelayan keluar masuk laut, serta pedagang-pedagang kecil yang menjajakan makanan dan minuman khas Krui.

Daya Tarik Pantai Labuhan Jukung

Tiket masuk ke Pantai Labuhan Jukung sangat terjangkau sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintahan daerah. Selain tiket masuk, wisatawan juga dikenakan biaya parkir jika menggunakan kendaraan pribadi.

Besaran tarif masuk ke Pantai Labuhan Jukung biasanya berkisar mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per orang. Sementara untuk parkir berbeda-beda, menyesuaikan jenis kendaraan.

Selain itu, sejumlah fasilitas di Labuhan Jukung juga tersedia untuk menunjang kenyamanan wisatawan. Di daerah pantai terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai atau istirahat.

Di Labuhan Jukung tersedia juga toilet umum, ruang bilas dan tempat ganti. Hal ini memudahkan wisatawan yang selesai bermain air atau surfing untuk membersihkan diri.

Labuhan Jukung juga menunjang kebutuhan ibadah, tersedia mushola bagi yang ingin salat. Sementara itu, wisatawan yang datang bersama keluarga, juga bisa menggunakan area bermain anak.

Nah, itulah penjelasan mengenai wisata Pantai Labuhan Jukung. Yuk, infoers jadikan ini sebagai salah satu destinasi wisatamu.

Fasilitas dan Tiket Masuk Pantai Labuhan Jukung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *