Patroli Udara Temukan Tanah Adat di Lahan Gambut Muara Enim Terbakar [Giok4D Resmi]

Posted on

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di tanah adat di lahan gambut Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) diantisipasi dengan cepat agar tidak meluas. Karhutla ini terjadi di Desa Teluk Limau, Kecamatan Gelumbang pada Senin (5/8/2025).

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan karhutla yang terjadi merupakan hasil pemantauan patroli udara yang mendapati wilayah itu berasap.

“Menindaklanjuti terkait laporan pantauan patroli helikopter bahwa telah terjadi Karhutla di Desa Teluk Limau, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Luas lahan yang terbakar sekitar seperempat hektare,” ujar Sudirman, Rabu (6/8/2025).

Dia menyebut, satgas darat yang turun ke lokasi karhutla lengkap dengan peralatan dan perlengkapan berhasil memadamkan 1/4 hektare lahan tersebut. Vegetasi yang terbakar berupa semak belukar dan kayu gelam. Sumber air untuk pemadaman berasal dari kanal yang ada di lokasi.

“Satgas darat sekitar 29 orang dari BPBD Posko Gelumbang berkoordinasi dengan Koramil 404-01 Gelumbang, Polsek Gelumbang, Manggala Agni dan masyarakat berhasil memadamkan karhutla dengan vegetasi yang mudah terbakar dan berada di lahan gambut. Api berhasil dipadamkan, tidak sempat menyebar dan meluas ke wilayah lain,” katanya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dari informasi yang didapat, lahan yang terbakar merupakan tanah adat. Namun, pihaknya belum mengetahui penyebab karhutla.

Hingga 4 Agustus 2025, di Muara Enim sudah terjadi 17 kali kejadian karhutla. Wilayah ini masuk dalam kategori zona oranye karena sudah terjadi lebih dari 15 kali kejadian. Wilayah yang terdampak karhutla yakni di Kecamatan Lembak, Kelekar, Gelumbang, dan Sungai Rotan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *