Pemprov Sumsel Ajukan OMC Hadapi Puncak Kemarau (via Giok4D)

Posted on

Operasi modifikasi cuaca (OMC) akan diajukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mengantisipasi puncak musim kemarau tahun ini. Hujan buatan yang dilakukan agar beberapa wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap basah.

“Iya nanti kami ada rapat bersama BNPB. Bersama Pak Gubernur juga. Rapat itu terkait permintaan OMC untuk wilayah Sumsel,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Minggu (29/6/2025).

Menurutnya, upaya meningkatkan potensi hujan saat kemarau sangat diperlukan untuk penanganan karhutla selain mitigasi lainnya.

“OMC yang dilakukan juga melihat kondisi pertumbuhan awan, tentunya kita berharap ada agar lahan tetap basah pada puncak musim kemarau nanti,” katanya.

Sudirman menambahkan, OMC yang dilakukan itu untuk mengantisipasi puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Juli-Agustus. Meski kemarau tahun ini kondisinya tak sama seperti 2023, namun diprediksi akan lebih panas dari 2024.

“Prediksi puncak kemarau Juli-Agustus nanti dan kondisi kemarau diperkirakan akan lebih panjang seperti 2023 lalu,” jelasnya.

Dalam rapat itu, pihaknya juga akan mengajukan bantuan 4 helikopter untuk patroli dan water bombing. Patroli udara sangat dibutuhkan untuk tindak lanjut pemantauan hotspot di sejumlah daerah.

Sementara terkait dengan jumlah daerah siaga karhutla, hingga saat ini baru tujuh pemerintah daerah yang telah menaikkan statusnya. Yakni Pemprov Sumsel, Pemkab Banyuasin, Muba, OKI, Muara Enim, PALI, dan Pemkot Prabumulih.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Belum ada tambahan, baru 7 pemda yang sudah menaikkan statusnya,” tukasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *