Cuaca panas yang menerpa Provinsi Jambi akibat musim kemarau yang melanda membuat air Sungai Batanghari Jambi alami penyusutan yang sangat drastis. Sejak 2 minggu terakhir, kondisi Sungai Batanghari mengalami penurunan hingga mencapai satu meter lebih.
“Iya kondisi kemarau dengan cuaca yang begitu panas ini tentu membuat air Sungai Batanghari Jambi alami penyusutan. Air ini bahkan bisa menyusut hingga capai satu meter lebih,” kata Petugas Pos Duga Air Otomatis Tanggo Rajo Jambi, Syahruddin, Minggu (20/7/2025).
Dia mengaku, bahwa standar atau ketinggian normal air Sungai Batanghari yang berada di daerah Tanggo Rajo Jambi itu di angka 9 meter. Namun sejak cuaca panas akibat kemarau, sungai itu terus alami penyusutan.
“Pagi tadi saja terpantau ketinggian air ini diangka 8,50 meter, lalu siang ini terpantau lagi di angka 8,05 meter dan kemungkinan biasa sore hari surut lagi capai 7,80 meter bahkan sampai 7,65 meter,” ujar Syahruddin.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Meski begitu, kondisi air Sungai Batanghari ini juga dianggap bisa pasang surut tergantung kondisi air laut. Namun begitu, kata Syahruddin, selama kemarau kondisi air sungai tak pernah mencapai ketinggian di angka normal.
“Karena ini kemarau, memang untuk ketinggian air di area Tanggo Rajo masih di angka 7 atau 8 meter. Tetapi kalau di arah bagian ilirnya itu seperti daerah Penyengat Rendah itu sudah tampak lebih nyusut lagi sampai tampak dasar tanah nya, bahkan bisa buat menyeberang dengan jalan kaki karena menyusutnya air sungai ini,” terang Syahruddin
Dijelaskan dia, jika menyusut nya air sungai itu juga terjadi selama 2 bulan terakhir. Dampak dari menyusut nya air sungai terpanjang di Pulau Sumatera tersebut juga dapat berakibat buruk bagi masyarakat Jambi
“Menyusutnya air sungai ini juga terjadi di sekitaran anak sungai juga mulai daerah Tanjung Pasir lalu juga sampai ke arah Tembesi,” katanya. Sekarang ini saja, karena kondisi air sungai sudah menyusut terus dan tidak pernah mencapai angka normal kalau di data pos pantau air ini,” jelasnya.
Sejauh ini, kata Udin, surutnya air Sungai Batanghari Jambi ini paling parah terjadi selama satu tahun belakangan. Dia khawatir dengan kondisi surutnya air sungai terpanjang itu tentu akan berdampak besar mulai dari krisis air dan terganggunya ekosistem di sungai
“Karena ini sebagian daerah ada yang alami kekeringan dan kesulitan air, kalau kemarau ini terus terjadi tidak ada turun hujan tentu bisa membuat dampak buruk lainnya juga,” jelas dia.
Udin menyebut sungai yang surut dapat mengakibatkan kesulitan sumber air dalam pemadaman karhutla. Dia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan buka lahan dengan cara dibakar.
“Kita takutnya sekarang ini kalau kemarau dan cuaca panas gini ya itu kebakaran hutan dan lahan ya. Kalau ini terjadi terus bisa dampak buruk bagi jalur sungai juga kan,” sebut Udin.