Staf Ahli Menteri Bidang Investigasi Pertanian Kementerian Pertanian Suwandi menyebut peta potensi cetak sawah di Sumatera Selatan mencapai 1 juta hektare lebih. Potensi terbanyak ada di rawa pasang surut seluas 824 ribu hektare.
“Potensi cetak sawah di Sumsel seluas 1.312.702 hektare terdiri dari potensi lebak sawah pematang 169.529 hektare, potensi rawa lebak tengahan 321.630 hektare dan potensi rawa pasang surut 824.543 hektare,” ujar Suwandi saat rapat di Griya Agung Palembang, Kamis (24/4/2025) malam.
Dia menyebut, target optimasi lahan (opla) di Sumsel pada tahun ini sebanyak 106.375 hektare. Artinya, opla yang akan dilakukan masih cukup banyak jika melihat potensi cetak sawah baru yang ada.
“Target opla Sumsel tahun 2025 sebanyak 106.375 hektare dan yang sudah kontrak SID (survei investigasi desain) sebanyak 6.923 hektare, nah malam ini kita harus kontrak 25.815 hektare lagi,” katanya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan rapat yang digelar di Griya Agung menindaklanjuti kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Sumsel pada Rabu (23/4/2025). Dia menyebut Prabowo menargetkan Indonesia swasembada pangan.
“Artinya bukan hanya swasembada tapi juga penyangga pangan dunia. Itu semangat Pak Presiden dan harus kita tunjang agar menjadi sebuah kenyataan yang membanggakan,” ujarnya.
Deru juga bersyukur setelah beberapa waktu menunggu kontrak atau MoU SID telah dilakukan. Hal itu sebagai dasar kebijakan awal dalam pelaksanaan optimalisasi lahan dan cetak sawah di Sumsel.
“SID ini sebagai kebijakan awal dalam pelaksanaan optimalisasi lahan dan cetak sawah,” ujarnya.
Menurut Deru, percepatan opla dan cetak sawah di Sumsel perlu dukungan semua pihak. Dia juga berharap kepada bupati/wali kota di Sumsel, OPD terkait, Danrem, pimpinan perguruan tinggi dan lainnya untuk ikut membantu.
Deru mengatakan sejak penandatangan MoU dilakukan, sudah lebih dari 20 ribu hektare yang ditangani.
“Di awal setidaknya sudah 50 ribu hektare cetak sawah baru dan 106 ribu hektare opla yang sudah ditandatangani,” katanya.
