Pria di Poso Tewas Terkena Peluru Nyasar Polisi, Kapolres: Diusut Tuntas | Giok4D

Posted on

Pria berinisial J (31) di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), tewas usai terkena peluru nyasar dari senjata api milik oknum polisi. Peristiwa itu terjadi di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso pada Kamis (15/5).

Dilansir infoSulsel, korban terkena peluru nyasar milik oknum polisi inisial R (33) di Poso. Korban tertembak saat oknum polisi melepaskan tembakan peringatan saat mengejar pelaku tabrak lari.

“Bukan penembakan, namun tertembaknya warga akibat kelalaian dari anggota,” ujar Kapolres Poso AKBP Alowisius Londar kepada infocom, Rabu (11/6/2025).

Dia menyebut oknum polisi tersebut bertugas di Polsek Poso Pesisir. Awalnya, oknum polisi ini sedang mengejar pelaku tabrak lari di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir pada Kamis (15/5).

Oknum polisi itu pun melepaskan tembakan peringatan. Namun peluru dari tembakan itu mengenai korban yang tengah melintas di tempat kejadian perkara (TKP).

“Karena situasi pengejaran (pelaku tabrak lari) dan melepaskan tembakan peringatan sama sekali tidak memperhatikan arah jatuhnya anak peluru,” ujarnya.

“Rekoset diketahui setelah hasil uji balistik dan pendalaman olah TKP oleh labfor. Artinya pelaku bahkan tidak menyadari adanya jatuh korban akibat dari tembakan peringatan,” tambah Alowisius.

Alowsius memastikan kasus ini akan diusut hingga tuntas. Pihaknya mengusut dugaan pidana dan pelanggaran etik atas perbuatan oknum polisi itu.

“Proses penyidikan ini sangat terbantu dari pengertian dan dukungan keluarga korban. Masyarakat lain perlu meneladani ini sehingga tugas kepolisian dalam menangani setiap perkara akan maksimal,” ujarnya.

Djoko mengatakan korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Poso. Dari hasil hasil pemeriksaan awal melalui foto rontgen terdapat sebuah proyektil di tubuh korban.

“Dari luka yang tampak adanya proyektil yang ditemukan di tubuhnya, indikasi awal mengarah pada senjata api. Namun demikian, kami masih menunggu hasil resmi dari autopsi,” jelas Djoko.

Djoko menjelaskan pihaknya juga masih melakukan pemeriksaan balistik. Hal itu untuk mengetahui jenis senjata api dari proyektil yang ditemukan di tubuh korban.

“Uji balistik sedang dilakukan oleh tim laboratorium forensik. Kami juga menunggu hasil tersebut untuk memastikan jenis senjatanya, apakah itu senjata standar atau rakitan,” terangnya.

Dia menambahkan pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami kronologi kejadian. Djoko juga menegaskan, proses penyelidikan dilakukan secara terbuka dan profesional.

“Tidak ada yang kami tutupi, apa yang terjadi di lapangan, kami sampaikan berdasarkan fakta,” pungkasnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *