Ratu Dewa Siap Fasilitasi Pemasaran Produk Warga Binaan Lapas Palembang

Posted on

Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyatakan siap untuk memfasilitasi pemasaran produk warga binaan Lapas Palembang. Hal itu sebagai bentuk pemkot membantu program penguatan ekonomi bagi warga binaan yang digagas oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Palembang dan Lapas Perempuan Palembang.

Dewa mengapresiasi inisiatif dari kepala Lapas Kelas 1 Palembang dan Lapas Perempuan. Ia menilai langkah itu sejalan dengan semangat penguatan sektor UMKM di Palembang dan pentingnya sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah daerah untuk menciptakan peluang ekonomi yang inklusif.

“Inovasi seperti itu patut diapresiasi. Produk warga binaan juga bagian dari potensi ekonomi kreatif yang perlu didorong. Pemkot siap membantu dalam berbagai bentuk kolaborasi,” katanya saat menerima audiensi Kepala Lapas Kelas I Palembang, M. Pithra Jaya Saragih dan Kepala Lapas Perempuan Palembang, Desi Andriyani di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (8/10).

Sebagai tindak lanjut, Wali Kota menugaskan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palembang untuk mendampingi dan memfasilitasi promosi produk warga binaan agar bisa masuk ke pasar UMKM kota.

“Saya minta Dinas UMKM berkoordinasi dengan pihak Lapas supaya produk ini bisa ikut dipasarkan di berbagai kegiatan dan pameran,” ungkapnya.

Kepala Lapas Kelas I Palembang M. Pithra Jaya Saragih menjelaskan bahwa pihaknya ingin memperluas jangkauan pemasaran produk hasil karya warga binaan agar bisa dikenal masyarakat lebih luas. Dia juga berharap pemerintah kota menyediakan ruang publik untuk menampilkan hasil karya tersebut.

“Kami berharap diberi kesempatan menampilkan produk warga binaan di area publik seperti Kambang Iwak, agar masyarakat bisa langsung melihat dan membeli hasil kerja mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Palembang Desi Andriyani mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan platform e-commerce khusus untuk produk warga binaan dari berbagai Lapas di Sumatera Selatan.

“Melalui website e-commerce ini, masyarakat bisa dengan mudah membeli hasil karya seperti batik, songket, aksesori, tas, mukena, kaos sablon, hingga kuliner seperti roti dan pempek,” jelasnya.

Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para warga binaan untuk mandiri secara ekonomi, sekaligus membantu mereka beradaptasi kembali di tengah masyarakat setelah bebas nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *