Realisasi investasi di Sumatera Selatan hingga triwulan III 2025 mencapai Rp 49,82 triliun. Nilai investasi itu meningkat 23,19% dibandingkan periode yang sama 2024, yang hanya Rp 40,44 triliun.
Meski meningkat, investasi penanaman modal asing (PMA) justru menurun 19,78% menjadi Rp 11,11 triliun. Tahun lalu di periode yang sama, investasi dari PMA mencapai Rp 13,85 triliun.
“Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat 45,64% menjadi Rp 38,71 triliun. Tahun lalu realisasinya sebesar Rp 26,58 triliun,” ujar Plt Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel Eko Agusrianto, Senin (10/11/2025).
Dia menyebut, realisasi investasi itu melampaui target RPJMD yang menetapkan sebesar Rp 42,5 triliun (117,22%). Sementara berdasarkan target nasional dari BKPM, realisasi itu baru tercapai 63,18%. BKPM menargetkan investasi Sumsel sebesar Rp 78,85 triliun.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Sedangkan untuk negara dengan nilai investasi tertinggi di Sumsel meliputi Singapura Rp 7,19 triliun, Tiongkok Rp 1,77 triliun, Malaysia Rp 690 miliar, Inggris Rp 325 miliar, dan Jepang Rp 285 miliar,” terangnya.
“Dan berdasarkan laporan dari pelaku usaha jumlah tenaga kerja yang telah diserap sebanyak 47.025 orang,” sambungnya.
Secara subsektor, industri pertambangan menjadi yang terbesar untuk PMDN dengan realisasi Rp 10,31 triliun atau berkontribusi 26,64%. Sedangkan secara PMA, subsektor terbesarnya adalah industri kertas dan percetakan dengan realisasi Rp 4,59 triliun atau setara 41,33%.
Sementara secara wilayah, PMDN terbesar berada di Palembang yang mencapai Rp 8,52 triliun (22,02%). Sedangkan PMA, berada di OKI dengan realisasi Rp 6,43 triliun (57,86%).







