Sampel Menu MBG OKI yang Sebabkan Siswa Keracunan Diuji Kultur

Posted on

Kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, masih menunggu hasil laboratorium. Dinas Kesehatan Sumsel menyebut pengujian akan dilakukan dengan kultur di laboratorium.

“Belum keluar hasilnya, informasi dari Dinas Kesehatan OKI pengujian mau dikultur di laboratorium,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan, Senin (8/9/2025).

Katanya, kultur di laboratorium adalah prosedur untuk menumbuhkan mikroorganisme (seperti bakteri) dari sampel. Tujuannya untuk mengidentifikasi infeksi dan menentukan pengobatan yang tepat.

Hasil tes kultur biasanya keluar dalam beberapa hari, dan menunjukkan apakah ada bakteri yang tumbuh (positif) atau tidak (negatif).

“Biasanya 10 hari baru keluar hasilnya, kita juga masih menunggu. Pengujian dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang,” katanya.

Dedy menyebut, sampel yang sudah dikirimkan ke laboratorium berupa muntahan siswa, menu MBG khususnya soto, dan air yang dipakai untuk memasak di SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi).

“Sampel dikirim tanggal 4 September kemarin ke BPOM dan BTKL. Mungkin sekitar 14 September hasilnya keluar,” jelasnya.

Dia juga memastikan 80 siswa yang diduga keracunan MBG, kini dalam kondisi sehat. Tak ada keluhan lagi terkait sakit yang diderita para korban.

“Alhamdulillah, semua siswa sudah kembali sehat,” tukasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *