Fenomena Strawberry Moon menerangi langit malam pada 11 Juni 2025. Momen ini dapat disaksikan mulai dari bulan muncul hingga waktu fajar atau sebelum matahari terbit. Lalu, bulan purnama apa yang akan hadir di bulan Juli?
Dilansir dari laman Space, Strawberry Moon bulan Juni memanjakan para pengamat langit dengan pemandangan langka yang terjadi sekali dalam 18 tahun. Terlihat bulan tampak lebih rendah di cakrawala selatan. Setelah fenomena langkah hampir dua dekade ini, akan muncul bulan purnama lain di bulan Juli 2025.
Inilah penjelasan bulan purnama di bulan Juli 2025 setelah Strawberry Moon. Yuk, simak penjelasan lengkap hingga tanggal kemunculannya.
Dikutip situs National Aeronautics and Space Administration (NASA), Strawberry Moon berasal dari suku Algonquin di Amerika Serikat bagian timur laut. Bulan purnama ini terjadi selama bulan Juni saat buah stroberi sedang matang dan siap panen. Nama Strawberry Moon diwariskan dari generasi ke generasi dan terus digunakan hingga saat ini.
Bulan purnama di bulan Juni ini termasuk salah satu pemandangan langit yang memanjakan mata. Sebutan Strawberry Moon untuk bulan bulan purnama terakhir di musim semi atau yang pertama di musim panas.
Nama bulan purnama ini tidak selalu menyiratkan pada bulan berwarna merah, meskipun tampak berwarna kemerahan ketika saat terbit atau terbenam. Bulan ini akan tampak purnama selama sekitar tiga hari dari Rabu dini hari hingga Sabtu.
Fenomena ini terjadi ketika bulan mencapai perigee titik terdekat dari Bumi dalam orbitnya sehingga menciptakan super moon atau bulan purnama yang muncul sedikit lebih besar dari rata-rata. Ini dijelaskan dalam buku Terminologi Bulan Dari Berbagai Peradaban dan Negara karya Arwin Juli Rakhmadi, Hariyadi Putraga, dkk.
Dikutip infoNews, bulan purnama Juli akan ada fenomena full moon yang dikenal dengan Buck Moon. Fenomena ini diperkirakan terjadi pada 10-11 Juli 2025. Di Indonesia akan berlangsung pada 11 Juli 2025 pukul 03.36 WIB.
Dalam situs Space dijelaskan nama-nama bulan purnama berakar pada tradisi kuno penduduk asli Amerika, Eropa, atau cerita rakyat budaya lainnya. Nama tersebut disematkan karena mencerminkan peristiwa alam seperti perilaku hewan atau perubahan musim.
Buck Moon dalam bahasa Indonesia berarti bulan purnama rusa jantan. Nama ini diambil dari fenomena yang muncul terlihat tampak seperti tanduk rusa jantan yang baru tumbuh menutupi bulu beludru. Bulan ini disebut juga dengan Thunder Moon atau bulan purnama guntur, sering juga dikenal Full Hay Moon atau bulan purnama jerami.
Setelah Strawberry Moon di bulan Juni dan Buck Moon pada Juli, masih tersisa 5 fenomena bulan purnama yang hadir setiap bulan di tahun 2025. Keindahan langit malam tersebut akan muncul di bulan Agustus, September, Oktober, November, dan Desember dengan nama-nama yang berbeda. Berikut penjelasan daftar bulan purnama 2025.
Bulan purnama Sturgeon akan muncul pada 9 Agustus 2025. Fenomena ini diperkirakan dapat dinikmati dengan mata telanjang mulai pukul 14.55 WIB.
Dilanjutkan dengan fenomena full moon pada 7-8 September 2025 yang dikenal dengan nama Corn Moon atau Harvest Moon. Ini diperkirakan akan muncul di Indonesia pada tanggal 8 September 2025 pukul 01.08 WIB.
Fenomena bulan purnama Oktober dikenal dengan nama Hunter’s Moon yang diperkirakan terjadi pada tanggal 7 Oktober 2025. Untuk waktu Indonesia dapat dinikmati mulai pukul 10.47 WIB.
Bulan purnama di bulan November dapat dinikmati pada tanggal 5 pukul 20.19 WIB. Fenomena ini dikenal dengan nama Beaver Moon.
Bulan purnama terakhir di tahun 2025 yakni Cold Moon yang akan muncul pada tanggal 4-5 Desember 2025. Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena ini mulai pukul 06.14 WIB.
Itulah jadwal bulan purnama di Juli 2025 setelah Strawberry Moon yang muncul pada 11 Juni 2025. Selamat menyaksikan, ya.
