Penjual gorengan di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Mustamil (50) meninggal dunia setelah berkelahi dengan pria yang diduga gelandangan. Hasil pemeriksaan dokter forensik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat senjata tajam (sajam).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Indra Nasution mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan luar (visum) terhadap korban, pihaknya tidak menjumpai adanya luka akibat sajam.
“Kita hanya jumpai luka lecet, di bawah dagu, disikunya dan dilutut kanan serta kaki kanan. Kalau tanda-tanda kena tusuk (sajam) tidak ada,” katanya.
Ia menjelaskan, dugaan sementara korban meninggal dunia karena sudden cardiac death atau kematian tiba-tiba, bisa karena jantung maupun saluran pernapasan. Lanjutnya, mungkin saat perkelahian itu terjadi korban sempat terjatuh.
“Dugaan kalau kita bilang dalam kedokteran itu sudden cardiac death atau kematian tiba-tiba, bisa disebabkan oleh sistem saluran nafas atau sistem jantung dan banyak lagi. Iya kita hanya lakukan pemeriksaan luar,” ujarnya.
Sementara itu, istri korban Dewi membenarkan bawah sang suami memiliki riwayat penyakit asma dan penyakit jantung.
“Ada asma. Pas berkelahi tadi sempat tidak sadarkan diri, jadi dibawa kerumah sakit, namun saat perjalanan dirumah sakit suami saya sudah meninggal,” katanya.
Ia menjelaskan saat itu suaminya hendak membuka warung dagangannya. Namun, ada terduga pelaku yang tidur disana.
“Saat dibangunkan dia (pelaku) marah-marah dan sempat mengeluarkan sajam,” katanya saat dikonfirmasi di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Selanjutnya antara terduga pelaku dan korban terlibat perkelahian, korban sempat jatuh 2 kali, kemudian tiba-tiba korban jatuh pingsan. Kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara namun sudah dinyatakan meninggal dunia.
Dewi mengatakan, ia baru pertama kali melihat terduga pelaku dan seperti orang gelandangan. Lanjut Dewi, tidak terdapat luka-luka akibat senjata tajam pada tubuh korban, namun diketahui korban memiliki penyakit asma dan jantung.
“Tidak kenal baru kali ini saya lihat pelakunya. Satu orang seperti gelandangan (pelaku). Tadi sempat jatuh kemudian pingsan (korban)
Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses pemakaman oleh pihak keluarganya.
