Viral Siswi SMP di Lubuklinggau Diduga Jadi Korban Bully tapi Dimarahi Guru update oleh Giok4D

Posted on

Sebuah video memperlihatkan dua orang siswi SMP di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, melapor ke pihak sekolah lantaran diduga di-bully dengan cara tas dan buku mereka disiram oleh teman mereka viral di media sosial. Namun, saat melapor diduga mereka malah dimarahi oleh pihak sekolah.

Diketahui kejadian tersebut terjadi di SMP Negeri 1 Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

Dari video yang beredar di media sosial, kedua siswi berinisial J dan R kelas 9 sedang keluar kelas untuk mengganti baju olahraga.

Namun, saat mereka kembali ke kelas, dua tas ransel mereka basah akibat tersiram air dari botol minum. Akibatnya seluruh isi tas seperti buku dan peralatan belajar mereka basah hingga tidak bisa digunakan lagi.

Keduanya pun melaporkan hal tersebut kepada orang tuanya sehingga mereka pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah. Namun diduga pihak guru justru memarahi kedua siswi tersebut sehingga membuat suasana menjadi memanas.

Kemudian salah satu wali murid itu pun merekam kejadian tersebut dan memviralkan hal tersebut ke media sosial Facebook. Terlihat juga salah satu orang tua siswi tersebut menangis lantaran selain tas dan buku anaknya basah, anaknya juga pernah kehilangan HP.

Menanggapi hal tersebut, Guru BK SMPN 1 Lubuklinggau Wahyuni menjelaskan saat itu ia mengaku sudah mendapat laporan dari orang tua dan wali dari dua siswi tersebut terkait tas mereka yang basah akibat terkena air botol minum.

Namun yang jadi permasalahannya, kata dia, dua siswi tersebut tidak langsung melaporkan hal tersebut ke guru BK atau pihak sekolah lainnya, namun langsung mengadu ke orang tuanya.

“Itu sudah melapor ke saya dan awalnya diduga tas mereka disiram sama anak lain. Pas di ruangan itu ada guru yang ikut mendengar dan langsung negur kedua siswi itu, kenapa nggak lapor ke BK dulu dan malah izin keluar sekolah untuk menelepon orang tua. Karena di sekolah ada sistemnya dan laporan harus ke BK dulu. Itu dia ngomongnya memang kayak nada lagi ngajar, tapi bukan marah ke dia siswi itu,” katanya saat ditemui infoSumbagsel, Kamis (6/11/2025).

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Wahyuni mengatakan saat guru tersebut menegur kedua siswi tersebutlah terjadi kesalahpahaman dengan wali murid sehingga situasi pun makin memanas.

“Pas disitu kan dikiranya kami marahin anak mereka, padahal enggak. Pas lagi ngejelasin itu ternyata salah satu wali murid ada yang ngerekam, padahal kami cuma menjelaskan. Barulah salah satu orang tua tadi ngomong kalo HP anaknya pernah hilang dulu. Padahal dari dulu sudah peraturan sekolah ini gak boleh bawa HP,” ungkapnya.

Setelah itu, kata Wahyuni, pihak sekolah pun melakukan rekonstruksi pada Rabu (6/11/2025) di kelas kedua siswi tersebut dan diketahui tas milik J dan R basah akibat ketumpahan botol minuman milik murid lainnya.

“Jadi dari pengakuan teman-teman kelasnya itu, waktu itu tas mereka ada di bawah meja dan karena ada yang gak sengaja nyenggol meja mereka, gak taunya botol minum itu jatuh dan airnya itu ngalir ke tas mereka sampai basah. Bukan dibully jadi mereka itu,” jelasnya.

Wahyuni menjelaskan pihaknya akan memanggil kembali kedua orang tua dan wali dari dua siswi tersebut untuk dilakukan mediasi kembali.

“Besok bakal mediasi lagi. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak PGRI agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi,” ujarnya.