Wakil Gubernur Sumatera Selatan Cik Ujang mengancam BUMD milik pemerintah provinsi yang tidak sehat agar ditutup. Ia meminta jangan sampai BUMD tidak sehat jadi beban APBD Sumsel di tengah efisiensi anggaran dan punya banyak utang.
“Jangan sampai BUMD banyak utang. Kalau memang tidak sehat lebih baik kita tutup,” ujar Cik Ujang saat menerima audiensi direksi dan komisaris PT Jamkrida Sumsel, Kamis (17/4/2025).
Menurutnya, pemberian subsidi atau penambahan penyertaan modal tidak menyelesaikan masalah jika manajemen BUMD tidak berupaya membenahi diri. Karena itu dia mendorong BUMD tidak sehat untuk melakukan kinerja terbaiknya.
Dia menyebut akan memanggil satu persatu BUMD milik Pemprov Sumsel untuk ditanyai kinerjanya. Tak hanya BUMD dengan kinerja baik, tapi juga yang tidak sehat.
“Setelah kita panggil, BUMD-BUMD yang kurang sehat diharapkan membenahi diri. Ini penting, karena jutaan mata masyarakat Sumsel tentu mengamati ini,” katanya.
Diketahui, Pemprov Sumsel memiliki 11 BUMD. Dari jumlah itu, saat pengarahan Gubernur-Wakil Gubernur Sumsel kepada OPD di Griya Agung, Selasa (8/4) lalu, terungkap jika lima di antaranya dalam kondisi tidak sehat.
Kelima BUMD itu yakni PT Swarnadwipa Sumsel Gemilang, PT Jakabaring Sport Center, PT Sriwijaya Agro Industri, PT Sriwijaya Investasi, dan PD Prodexim.
Dewan Komisaris Utama PT Jamkrida Aprian Joni mengatakan Jamkrida berdiri sejak 2012. Setelah dapat suntikan modal pada 2020 sebesar Rp 40 miliar lebih mencatatkan pertumbuhan laba. Ia berharap capaian ini terus positif.