Warga Pagar Alam yang Konsumsi Daging Kucing Diimbau Cek Kesehatan

Posted on

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mengimbau warga Pagar Alam yang mengonsumsi daging kucing untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Hal itu karena dikhawatirkan ada kucing rabies yang dijagal kemudian dikonsumsi warga.

“Walaupun persentase kejadian rabies yang ditularkan dari kucing lebih kecil jika dibandingkan dari hewan lain seperti anjing, namun diharapkan warga tetap memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan segera melalui puskesmas, dokter praktik, klinik atau ke RS,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan, Kamis (4/9/2025).

Menurutnya, jika orang yang konsumsi kucing mengalami gejala demam seusai makan daging, sebaiknya langsung ke faskes untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

“Penanganannya harus mendapatkan vaksin anti rabies. Masa inkubasinya 14-21 hari. Tapi, itu jika daging kucing yang dikonsumsi terkena rabies. Jika tidak bergejala dan sehat berarti aman, tidak kena rabies,” ungkapnya.

Dedy menjelaskan, kucing yang terinfeksi rabies secara otomatis dagingnya juga mengandung virus tersebut. Jika dikonsumsi, dapat menular kepada manusia.

“Iya, kalau kucingnya terinfeksi rabies tentu saja dagingnya mengandung virus rabies dan bisa menularkan kepada manusia yang mengonsumsinya. Namun jika kucingnya sehat dan tanpa gejala kemungkinan tidak terinfeksi rabies,” ungkapnya.

“Tapi sampai saat ini, Dinkes Sumsel belum mendapat laporan warga yang mengalami gangguan kesehatan usai makan daging kucing tersebut,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *