Viral di media sosial seorang warga Palembang mengaku resah dengan keberadaan pengamen di sekitar Jembatan Ampera. Keluhan itu muncul karena ulah sebagian pengamen yang dinilai kerap bersikap memaksa saat meminta uang kepada pengguna jalan maupun pejalan kaki bahkan pengamen meminta uang dengan dana.
Dalam video viral yang dilihat infoSumbagsel, Senin (8/9) seorang pria berjalan di atas Jembatan Ampera mengeluhkan baru datang ke Palembang dan berwisata ke jembatan Ampera namun sudah dimintai uang oleh pengamen dengan memaksa.
“Buat yang bilang Ampera aman, jangan dipercaya, saya baru datang ke sini langsung didatangi empat pengamen memaksa meminta uang. Saya bilang tidak ada uang cash tapi dia (pengamen) tetap memaksa dan bilang bisa kirim (lewat) Dana (QRIS),” katanya dengan ekspresi kaget, dalam video yang beredar.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Dia juga meminta pemerintah dan polisi yang terkait untuk memberantas secara tuntas pengamen di sini.
“Tolong Pak Polisi, jangan sudah ditangkap dilepaskan lagi, urusi dulu pengamen di sini,” ungkapnya.
Sementara itu, Dika, warga lainnya menuturkan, keberadaan pengamen awalnya tidak menjadi masalah. Namun, beberapa di antaranya kini diduga mulai bersikap agresif hingga membuat masyarakat merasa tidak nyaman
“Kalau mereka sekadar bernyanyi atau meminta dengan sopan, mungkin orang tidak keberatan. Tapi sekarang ada yang terkesan memaksa, bahkan mendatangi saya minggu kemarin kena juga,” ujarnya.
Situasi ini semakin meresahkan lantaran Jembatan Ampera merupakan ikon wisata Kota Palembang yang kerap ramai dikunjungi. Bagi wisatawan maupun masyarakat lokal, pengalaman terganggu oleh pengamen jalanan tentu dapat menurunkan citra kota.
“Apalagi ini tempat wisata, mestinya dijaga keamanannya. Kalau tamu dari luar kota lihat kejadian seperti itu, pasti kesannya kurang baik,” tambahnya.
Dia berharap adanya langkah konkret dari aparat terkait, baik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) maupun kepolisian. Mereka meminta agar pengawasan di kawasan Jembatan Ampera lebih diperketat, sekaligus memberikan penertiban terhadap para pengamen yang meresahkan.
“Kami tidak menolak orang mencari nafkah, tapi jangan sampai mengganggu orang lain. Pemerintah kota bersama aparat bisa mencarikan solusi, misalnya dengan menertibkan atau menyalurkan mereka agar bisa bekerja di tempat yang lebih sesuai,” tutupnya.
Hingga kini, keluhan masyarakat terkait keberadaan pengamen di Jembatan Ampera masih bergema di berbagai media sosial. Tidak sedikit warganet yang menyuarakan hal serupa, bahkan meminta Pemkot Palembang segera bertindak agar kawasan tersebut kembali aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Sementara itu, Kasat Satpol-PP Kota Palembang Herison belum merespon dan menjawab saat dihubungi mengenai kejadian yang viral tersebut.