Warga Resah Proyek Pengelolaan Limbah 7 Tahun Bocor Tak Kunjung Diusut | Giok4D

Posted on

Video memperlihatkan bocornya sistem pengelolaan limbah di permukiman padat penduduk di Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial. Akibatnya, warga menjadi resah.

Kebocoran pada proyek Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) itu ternyata sudah berlangsung selama tujuh tahun.

Peristiwa itu terjadi di wilayah Lorong Jaya RT 25 RW 07, Kelurahan Pipareja, Kecamatan Kemuning, Palembang, baru-baru ini. Warga yang resah dan tak nyaman dengan dengan luapan limbah tersebut berharap agar dapat segera ditindaklanjuti.

Diketahui, luapan air limbah dari saluran yang bocor tersebut sampai menggenangi jalanan depan rumah warga di lokasi sehingga menimbulkan bau tak sedap juga berpotensi bahaya bagi pengendara motor dan pejalan kaki, apalagi saat hujan turun.

“Sudah tujuh tahun seperti ini belum ada tindak lanjutnya,” kata salah satu warga bernama Yati, yang rumahnya terdampak luapan limbah ditemui infoSumbagsel, Senin (30/6/2025).

Yati dan sejumlah warga lain mengaku khawatir dengan pencemaran limbah tersebut. Dia takut anak-anak menjadi korban karena kawasan luapan tersebut kerap dijadikan tempat anak-anak bermain dan warga lalu lalang.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Banyak anak-anak yang sering lewat melintas dan main di sini. Sekarang kita orang tua nambah was-was, takut terpeleset dan terjatuh anak-anak karena air kotor itu,” katanya.

Saat hujan, warga terpaksa harus menahan bau busuk yang sangat menyengat dari saluran limbah itu. Bahkan, anak Yati yang hamil sudah beberapa kali terpeleset hingga nyaris jatuh saat melewati jalan yang licin karena limbah itu.

“Setiap hujan, airnya meluap dan baunya luar biasa. Anak saya yang hamil sampai beberapa kali terpeleset. Kami khawatir, tapi tidak tahu harus ke mana lagi mengadu,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan warga lain bernama Arahman yang mengatakan ada sekitar empat rumah warga yang terdampak dari bocornya saluran limbah tersebut.

Warga mengklaim juga sudah berulang kali melakukan gotong royong memperbaiki saluran bocor. Sayangnya, kerusakan terus berulang karena tidak ada penanganan serius dari pemerintah terkait.

“Kalau rumah yang terdampak langsung itu ada empat rumah. Tapi kami semua kena dampaknya. Saat adik saya menikah, air meluap sampai bau menyengat, tamu-tamu jadi terganggu,” ujar Rahman.

Bahkan, kata dia, perihal itu sudah berulang kali dilaporkan melalui ketua RT setempat, sayangnya belum juga ada respons yang signifikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Sudah capek laporan terus tapi belum juga ada perbaikan yang dilakukan,” katanya.

Diketahui, program Sanimas dirancang untuk mendukung pengelolaan air limbah domestik secara partisipatif di tingkat masyarakat.

Namun, diduga tanpa pemeliharaan dan pengawasan berkelanjutan, program tersebut justru bisa menjadi sumber masalah baru seperti yang dialami Yati dan warga lainnya.

“Kita berharap pemerintah segera turun tangan melakukan perbaikan, sekaligus memastikan pemeliharaan rutin agar fungsi saluran Sanimas bisa kembali optimal-dan yang terpenting, tidak lagi membahayakan kehidupan sehari-hari kami di sini,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *