Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raden Intan Lampung memberikan peringatan atas kondisi cuaca ekstrem di Lampung. Prediksi cuaca ekstrem akan terjadi hingga 3 hari ke depan.
Forcaster BMKG Raden Inten Lampung, Iqbal Arif Pangestu mengatakan penyebab terjadinya perubahan cuaca ekstrem di Lampung dikarenakan adanya fenomena Dipole Mode dan Madden Julian Oscillation (MJO).
“Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer secara global, Dipole Mode dan MJO terpantau aktif sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia khususnya Lampung,” katanya, Kamis (11/9/2025).
Kemudian, kata Iqbal, gelombang Ekuator Rossby membuat potensi aktivitas cuaca buruk meningkat drastis.
“Kemudian secara regional, Gelombang Ekuator Rossby terpantau aktif sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas/pola konvektif di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, juga terdapat Bibit Siklon Tropis 93S di wilayah Samudera Hindia barat Lampung,” jelasnya.
“Kemudian Suhu Muka Laut terpantau menghangat di wilayah perairan Lampung yang dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Lampung,” lanjutnya.
Kondisi ini, kata Iqbal, diprediksi akan terjadi selama 3 hari ke depan dengan intensitas hujan tinggi.
“Kelembapan udara di wilayah Lampung selama 3 hari ke depan masih signifikan berkisar antara 50-90% pada lapisan 850 hingga 500 mb. Hasil analisis kondisi lokal/mikro menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif akibat kondisi labilitas lokal yang kuat di wilayah Lampung,” tandasnya.
Untuk diketahui, dua peristiwa banjir bandang di Provinsi Lampung yakni Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Barat telah menerjang ratusan rumah warga.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
