Polres Pringsewu Polda Lampung menggelar ‘Pringsewu Kultural Festival 2025’. Festival ini merupakan bagian dari strategi “Cultural Policing” atau pendekatan kepolisian berbasis budaya.
Kegiatan ini dicetuskan oleh Kapolres Pringsewu, AKBP Yunnus Saputra. Kepada infoSumbagsel, Yunnus mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mempererat kebersamaan masyarakat di tengah keberagaman etnis dan budaya yang ada di Kabupaten Pringsewu.
Dalam festival ini, Yunnus menyampaikan akan menampilkan beragam kegiatan menarik. Di antaranya lomba kuda kepang, reog ponorogo, karnaval budaya, pertunjukan musik dan tari kreasi, serta pagelaran wayang kulit.
Selain itu, ratusan pelaku UMKM lokal turut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kami ingin hadir di tengah masyarakat tidak hanya lewat patroli dan penegakan hukum, tapi juga melalui kegiatan yang menumbuhkan rasa kebersamaan. Budaya adalah jembatan sosial yang memperkuat kedekatan antara polisi dan warga,” jelasnya.
“Harapannya satu, warga yang hadir dapat merasakan energi untuk bersatu. Hidup memang penuh perbedaan, tetapi kita memiliki satu kesamaan, yaitu keyakinan kepada Tuhan yang Maha Esa,” sambungnya.
Festival ini akan berlangsung selama 3 hari yakni ditanggal 15 hingga 17 Oktober 2025. Pada hari pertama, lomba kuda kepang dan reog ponorogo menjadi pembuka acara.
Sebanyak 19 grup seni tampil dari total 44 grup yang terdaftar. Sisanya akan tampil pada hari kedua dan ketiga bersamaan dengan agenda utama lainnya yakni Karnaval Budaya dan gelaran Wayang Kulit.
Selanjutnya, beragam atraksi budaya juga bakal ditampilkan, mulai dari ogoh-ogoh, reog ponorogo, barongsai, parade kendaraan hias, kostum adat Nusantara, seni bela diri, hingga penampilan kreatif dari berbagai komunitas.
“Harapan kami, festival ini bisa menjadi agenda tahunan yang berdampak positif, bukan cuma dari sisi sosial dan budaya, tapi juga ekonomi masyarakat,” tutup Yunnus.