Anggaran MBG Naik Hampir Dua Kali Lipat, Ini Alasannya

Posted on

Anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan ditambah pemerintah menjadi Rp 121 triliun. Anggaran ini naik Rp 50 triliun dari semula Rp 71 triliun.

Dilansir infoFinance, walaupun ada penambahan anggaran namun nilainya turun dari rencana awal Rp 171 triliun. Sebelumnya, pemerintah merencanakan anggaran MBG akan ditambah Rp 100 triliun.

Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan penambahan anggaran ini mempertimbangkan dari kesanggupan dari elemen-elemen pada program MBG, seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Kesanggupannya pelaksanaannya, kan (sebelumnya) Rp 171 triliun (jika ditambah Rp 100 triliun). Tapi kalau lihat dari sekarang, mungkin bisa Rp 121 triliun. Sekarang kan (anggaran yang baru terserap) Rp 5 triliun, ini sudah bulan Juni. Ini mau digas kita, agar percepat penyalurannya,” kata Zulhas di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (26/6/2026).

Dia menyebut, apabila Peraturan Presiden (Perpres) mengenai percepatan penyaluran MBG rampung dan terbit, bukan tidak mungkin anggaran ditambah lagi.

“Makanya setelah Perpres kita kerjakan, kita kejar bisa juga sampai Rp 171 triliun,” lanjutnya.

Diketahui saat ini penerima MBG baru mencapai 5.560.648 orang dengan 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Anggaran negara yang terserap untuk program ini sampai Juni 2025 baru sebesar Rp 5 triliun.

Sementara, Presiden Prabowo Subianto menargetkan penerima MBG mencapai 82,9 juta orang di tahun ini. Untuk itu pemerintah ingin melakukan percepatan. Selain dengan ditambahnya anggaran, percepatan akan dilakukan dengan membuat Peraturan Presiden (Perpres).

Percepatan yang akan disiapkan, salah satunya persiapan dapur akan diperluas. Zulhas mengatakan pengadaan dapur ini dapat memanfaatkan dapur yang dimiliki sekolah.

“Hari ini kami rapat, Perpres mudah-mudahan minggu ini selesai, setelah itu ada perintah tidak langsung untuk tadi kita gas, kita percepat,” terangnya.

“Jadi kemungkinan kita pergunakan, dapur sekolah kita pakai, pondok bisa kita pakai untuk mempercepat pelaksanaan sehingga 82,9 juta bisa tercapai,” kata dia.