Seorang bocah perempuan berinisial NKRA (5) ditemukan tewas tergantung di bekas mainan ayunan di BTN Dwipakarya, Lingkungan Pebukit, Karangasem, Bali, Jumat (26/12/2025). Pemilik ayunan, Mahrif, mengaku sempat mendengar suara anak menangis di luar rumah.
Dilansir infoBali, sebelum kejadian, bocah berusia 5 tahun itu sempat dilarang keluar rumah oleh ibunya. Mahrif menyebut kondisi lingkungan tersebut masih sepi saat dirinya pulang dari Salat Jumat. Mahrif pun masuk ke kamar untuk beristirahat. Lalu dia mendengar anak kecil menangis di luar rumahnya.
“Saat saya lihat ke luar, kakaknya sudah menggendong korban sambil nangis. Saya sempat tanya kenapa adiknya jatuh? Tapi kakaknya langsung lari memanggil ibunya,” kata Mahrif, Sabtu (27/12/2025).
Ibu bocah itu lantas keluar rumah dan melihat anak perempuannya tersebut sudah lemas. Warga setempat bergegas melarikan NKRA ke RSUD Karangasem. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, NKRA dinyatakan telah meninggal dunia.
Pantauan di lokasi, alas berupa papan kayu pada mainan ayunan tersebut tampak telah dilepas dan talinya digantung ke atas. Di sebelah ayunan, terdapat sebuah bekas dipan berbahan kayu.
NKRA diduga sempat naik ke atas dipan itu, lalu berupaya menarik tali ayunan. Bocah itu lantas memasukkan kepalanya ke tali tersebut hingga akhirnya tergantung. Sandal NKRA ditemukan di dekat dipan bekas itu.
Menurut Mahrif, NKRA sempat meminta agar diantar belanja ke warung sebelum insiden tragis itu. Padahal, biasanya korban pergi sendiri karena lokasi warung tersebut dekat dengan rumahnya. Ia menyebut bocah itu juga tumben meminta disuapkan makanan kepada ibunya.
Selesai makan, NKRA pamit untuk bermain ke luar rumah. Ibu NKRA melarang bocah malang itu pergi karena akan pulang kampung. Namun, korban tetap berkukuh keluar rumah untuk bermain.
“Ibunya saat itu dikatakan sedang di dalam rumah merapikan baju untuk dibawa ke kampung,” ujar Mahrif.
Mahrif menuturkan korban selama ini dikenal sebagai anak yang aktif dan periang. NKRA juga sering bermain bersama teman-temannya di lokasi tersebut
Menurut Mahrif, NKRA tinggal bersama ibu dan seorang kakaknya. Sedangkan, ayah NKRA sedang bekerja di luar negeri.
Sementara, Kepala Lingkungan (Kaling) Pebukit I Made Purna mengatakan peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh kakak korban. Saat itu, kakak korban melihat NKRA tergantung pada tali ayunan, lalu segera meminta bantuan warga sekitar. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong.
“Kemungkinan anak tersebut bermain sendirian. Ibunya dikatakan sedang merapikan baju, kakaknya lah yang menemukan pertama kali,” kata Purna, Jumat malam.
