Hotspot atau titik panas harian mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir di Sumatera Selatan. Hotspot yang terdeteksi pada 22-24 September mencapai 177 titik. Tertinggi pada 24 September yang terpantau 97 titik.
“Hotspot pada periode (22-24 September) itu menjadi yang tertinggi pada September ini. Paling banyak terpantau pada 24 September 97 titik. Pada hari sebelumnya juga tinggi, terdeteksi 46 titik dan 34 titik,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Jumat (26/9/2025).
Dalam tiga hari itu, wilayah paling banyak terdeteksi hotspot berada di Musi Rawas 28 titik, Muratara 24 titik, OKU dan Muba 22 titik, serta OKU Selatan 21 titik. Total sepanjang September ada 336 titik.
“Jumlah hotspot September ini menurun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hotspot Juli menjadi yang tertinggi pada tahun ini dengan 1.321 titik. Sedangkan total hotspot sepanjang tahun ini terdeteksi 3.672 titik,” katanya.
Penurunan hotspot bulan ini juga disebabkan hujan yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah Sumsel. Hal itu membuat angkanya tak setinggi bulan-bulan sebelumnya.
“Meski begitu, kita tetap waspada dan antisipasi karena saat ini angkanya kembali naik,” tambahnya.
Dia memastikan, hotspot yang terdeteksi selalu dipantau satgas darat dan udara. Ground check tetap dilakukan satgas darat setelah mendapat laporan titik panas. Termasuk pula ketika mendapat laporan helikopter yang melakukan patroli udara.
