Brengkes tempoyak merupakan salah satu masakan tradisional khas Sumatera Selatan yang memiliki cita rasa unik dan sangat menggugah selera.
Hidangan ini menjadi salah satu kebanggaan kuliner masyarakat Palembang karena memadukan bahan-bahan lokal yang sederhana namun menghasilkan rasa yang khas dan kaya akan aroma.
Hidangan ini memadukan kelembutan daging ikan dengan sensasi rasa asam, manis, gurih, dan pedas yang berasal dari bumbu fermentasi buah durian. Proses pengolahannya yang masih mempertahankan cara tradisional menjadikan brengkes tempoyak tidak hanya lezat, tetapi juga sarat nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Sumatera Selatan.
Berikut informasi lebih lanjut terkait brengkes tempoyak palembang lengkap dengan resep yang dapat dicoba di rumah sebagai teman makan.
Dikutip dari laman resmi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud, Brengkes Tempoyak merupakan kuliner yang memadukan ikan air tawar, umumnya ikan patin, dengan bumbu tempoyak. Nama “Brengkes” sendiri memiliki makna yang serupa dengan “Pepes,” yaitu metode memasak dengan cara mengukus atau memanggang bahan utama yang dibungkus di dalam daun pisang.
Sementara itu, dilansir dari Jurnal Penelitian mengenai Makanan Etnik Melayu: Tempoyak, tempoyak adalah bumbu masak yang istimewa, dibuat dari daging buah durian yang telah difermentasikan dengan sedikit tambahan garam. Proses fermentasi spontan ini biasanya memakan waktu antara 2 hingga 7 hari, menghasilkan cita rasa asam yang menjadi ciri khas utama tempoyak.
Cita rasa unik dari brengkes tempoyak tercipta berkat perpaduan tempoyak yang asam, rempah-rempah yang pedas, dan gurihnya ikan patin. Bagi masyarakat etnik Melayu di Sumatera, tempoyak sangat disukai karena rasanya yang khas dan dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan.
Dikutip dari sumber Warisan Budaya Takbenda Indonesia, brengkes tempoyak sudah menjadi bagian dari budaya dan makanan sehari-hari masyarakat Palembang, terutama karena melimpahnya hasil buah durian di wilayah tersebut.
Masakan ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dalam mengolah durian saat musim panen tiba, agar tidak terbuang percuma dan lebih tahan lama.
Selain sebagai bumbu, tempoyak juga mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin B1, B2, C, kalium, kalsium, dan fosfor. Dilansir dari studi tentang manfaat tempoyak, proses fermentasi ini bahkan menghasilkan probiotik alami atau bakteri asam laktat yang baik untuk kesehatan pencernaan, membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Membuat brengkes tempoyak di rumah sebenarnya cukup sederhana, namun membutuhkan keahlian dalam menyeimbangkan rasa antara asam, manis, dan pedasnya tempoyak. Dikutip dari data Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, berikut adalah resep brengkes tempoyak Palembang yang bisa Anda coba.
1. 1 ekor Ikan Patin (sekitar 500 gram), bersihkan dan potong-potong sesuai selera.
2. 200-250 gram Tempoyak (Durian Fermentasi) berkualitas baik.
3. Daun pisang secukupnya untuk membungkus.
4. Lidi atau tusuk gigi secukupnya.
– 6 siung Bawang Merah
– 2 siung Bawang Putih
– 6-10 buah Cabai Merah Keriting (sesuaikan tingkat pedas)
– 5-7 buah Cabai Rawit Merah (opsional, untuk lebih pedas)
– 3 cm Kunyit
– 1 cm Lengkuas
– 1 batang Sereh, ambil bagian putihnya saja
– Garam dan Gula secukupnya
1. Campurkan Bumbu Haluskan semua bahan bumbu halus hingga benar-benar lembut, lalu campurkan bumbu halus ini dengan tempoyak di dalam sebuah wadah. Aduk rata agar semua bumbu tercampur sempurna dengan tempoyak, koreksi rasa, tambahkan gula, atau garam jika dirasa kurang pas.
2. Lumuri potongan ikan patin dengan campuran bumbu tempoyak hingga seluruh permukaannya tertutup rata. Biarkan ikan terendam dalam bumbu selama sekitar 10-15 menit agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging ikan.
3. Ambil selembar daun pisang yang sudah dijemur sebentar agar lemas, letakkan satu potong ikan yang sudah dibumbui di atas daun. Tambahkan kembali sedikit sisa bumbu tempoyak di atas ikan, lalu bungkus adonan ikan dan bumbu dengan rapi seperti membuat pepes, dan sematkan kedua ujungnya dengan lidi.
4. Memasak: Panaskan kukusan, kemudian masukkan bungkusan brengkes tempoyak ke dalamnya. Kukus selama kurang lebih 25-30 menit hingga ikan matang dan bumbu meresap secara menyeluruh ke dalam daging.
5. Untuk mendapatkan aroma yang lebih khas dan daun pisang yang lebih layu, Anda bisa memanggang bungkusan brengkes yang sudah dikukus sebentar di atas bara api atau teflepon. Sajikan brengkes tempoyak selagi hangat bersama nasi putih.
Untuk cita rasa brengkes tempoyak yang otentik, dilansir dari tips kuliner daerah, sangat dianjurkan untuk menggunakan ikan patin segar karena tekstur dagingnya yang lembut sangat cocok berpadu dengan bumbu tempoyak.
Selain ikan patin, brengkes tempoyak juga bisa dibuat menggunakan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, ikan baung, atau ikan nila, tergantung selera dan ketersediaan. Keberhasilan rasa brengkes ini sangat ditentukan oleh kualitas tempoyak yang digunakan.
Jika tempoyak terlalu asam, tambahkan sedikit gula pasir atau gula merah untuk menyeimbangkan rasanya, sehingga menghasilkan perpaduan rasa yang harmonis, yang merupakan kunci kenikmatan dari kuliner brengkes Tempoyak khas Palembang ini.
Itulah informasi terkait makanan khas brengkes tempoyak Palembang. Selain itu, juga bisa memasak langsung dengan resep yang diberikan. Selamat mencoba.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama
