Pendakian ke Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatera Selatan, akan ditutup selama dua bulan. Pendakian ditutup mulai 15 Januari hingga 25 Maret 2026.
Penutupan tersebut dilakukan demi peremajaan serta melihat kondisi cuaca ekstrem saat ini. Penutupan itu dalam surat pemberitahuan bernomor 500.4.6.10/152/Dishut.KPH-X/2025 yang diterbitkan pada 19 Desember 2025 dan ditujukan kepada seluruh calon pendaki Gunung Dempo.
Penutupan sementara pendakian Gunung Dempo dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan penting, di antaranya penutupan dilaksanakan dengan tujuan pemulihan ekosistem Gunung Dempo dan sehubungan dengan bulan suci Ramadhan serta hari Raya Idul Fitri.
Kemudian, penutupan dilakukan karena mempertimbangkan kondisi cuaca yang berpotensi angin kencang dan hujan lebat.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) X Dempo, Heri Mulyono mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) terkait penutupan tersebut. Serta pengumuman penutupan tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari.
“Iya kita jauh-jauh hari, sudah kami beritahu melalui media (terkait penutupan), agar para pendaki tidak terkejut dan dapat memaklumi kebijakan tersebut,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (26/12/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Selain itu, dia mengatakan penutupan dilakukan mengingat kondisi cuaca saat ini dalam musim penghujan dan angin kencang. Hal itu dilakukan juga guna meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
“Iya salah satunya peremajan dan juga sudah memasuki bulan Ramadan dan cuaca saat ini juga extreme,” ujarnya.
Pada libur Nataru tahun ini, pihaknya juga melakukan pembatasan jumlah pendaki. Jumlah pendaki yang berada di puncak maksimal 200 orang, nantinya sistemnya bergantian.
Hal tersebut dilakukan menyusul situasi dan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Puncak Gunung Dempo. Terlebih lagi ditambah jalur pendakian yang licin akibat curah hujan tinggi.
