Cerita Pasangan Muda di Palembang Ikut Nikah Massal demi Efisiensi Biaya

Posted on

Senyum bahagia mewarnai iring-iringan puluhan pengantin nikah massal di Palembang. Sebanyak 43 raja dan ratu sehari itu diarak dengan marching band dari Kantor Wali Kota Palembang menuju Hotel Swarna Dwipa.

Pasangan-pasangan ini diarak dengan meriah sehingga menjadi tontonan menarik bagi warga sekitar. Ada yang diarak menggunakan kereta mini, mobil hingga odong-odong. Puluhan pasangan pengantin ini sudah resmi dan sah secara agama dan hukum, namun belum mendapatkan buku nikah.

Ada yang berbeda dari puluhan pasangan nikah massal tahun ini. Biasanya nikah massal ini untuk usia pengantin yang sudah lama menjalin rumah tangga, namun kali ini ada juga pengantin muda, seperti Arman (24) dan Tia (24).

Pasangan muda ini memilih mengikuti nikah masal dengan alasan menghemat biaya. Tak ada gengsi bagi mereka. Keduanya sudah menjalin kasih selama beberapa tahun dan mantap memutuskan untuk ikut nikah massal.

“Kami tidak malu, karena program ini gratis dan tidak perlu mengeluarkan biaya,”ujarnya.

Sama seperti pengantin lainnya, mereka menggunakan pakaian adat pengantin Palembang Aesan Gede warna merah. Kedua pengantin baru ini tanpa bahagia karena acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Palembang.

“Waktu tahu ada program nikah massal, kami langsung daftar. Kami tidak malu mengikuti program ini, uang yang sudah ditabung untuk menikah bisa digunakan untuk rumah tangga kami,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Tia, istri Arman. Ia memang ingin menggelar prosesi pernikahan secara sederhana dengan menggunakan keluarga inti. Namun, karena tahu ada program nikah gratis, akhirnya ia mengikuti program pemerintah Palembang ini.

“Awalnya cuma mau yasinan saja di rumah. Alhamdullilah ada program ini kami pun mendaftar. Acaranya meriah dan dihadiri pejabat di Kota Palembang,” katanya.

Senada dengan Indah Permata Sari (21). Dia mengaku bahagia dengan mengikuti nikah massal tersebut.

“Senang sekali, lewat program nikah massal ini kami jadi terbantu. Bahkan resepsi juga dibantu untuk menikah dengan meriah seperti ini,” kata Indah.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Aprizal Hasyim mengatakan acara nikah massal merupakan bentuk kepedulian Wali Kota Palembang Ratu Dewa kepada masyarakat.

Terselenggaranya nikah massal ini, diharapkan dapat menjadi sebuah langkah pasti bagi pasangan yang selama ini belum mendapatkan buku nikah.

“Dengan mendapatkan buku nikah, maka pasangan ini telah mendapatkan kepastian hukum dan pernikahan telah diakui negara dengan mendapatkan buku nikah,” jelas Aprizal.

Selain itu, nikah massal ini akan dilaksanakan setiap tahunnya. Sehingga bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan buku nikah.

“Melalui arahan Wali Kota, agenda nikah massal akan diselenggarakan terus setiap tahunnya,” terang Aprizal.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra M Ichsanul Akmal mengatakan, sebanyak 43 pasang tercatat sebagai pasangan lama yang belum memiliki buku nikah, sedangkan satu pasangan lagi benar-benar pasangan yang baru menikah.

“Kegiatan nikah massal ini sangat penting bagi pasangan baru dan juga pasangan lama yang belum memiliki buku nikah,”ujarnya.

Menurutnya, selama ini masih banyak pasangan suami-istri yang belum memiliki buku nikah, ini merupakan agenda untuk melegalkan status pasangan sah secara hukum.

Ditambahkan Ichsanul, dengan tercatatnya status pernikahan sah secara negara, maka pasangan akan mendapatkan dokumen buku pernikahan yang memiliki fungsi untuk mengurus hak anak dan juga waris.

“Ke depannya kami juga berharap Kepada Ketua Pengadilan Agama, agar dapat terus bekerjasama dengan Pemkot Palembang, dalam hal membantu masyarakat,” ujar Ichsanul.