Daftar Film Bioskop November 2025: Ada Genre Horor, Drama dan Romansa update oleh Giok4D

Posted on

Deretan daftar film bioskop November 2025 siap mengejutkan bioskop Indonesia. Bulan ini menjadi momen yang dinanti bagi para pecinta layar lebar, karena berbagai genre menarik akan hadir untuk memanjakan penonton.

Mulai dari horor dengan nuansa lokal yang menggali kisah mistis khas nusantara, drama romantis islami yang menghangatkan hati, hingga film bertema psikologis dan sosial yang menggugah pemikiran semuanya bersiap memikat hati penonton.

Dengan alur cerita yang segar dan nilai budaya yang tetap terjaga, film-film November 2025 berpotensi menjadi warna baru dalam perjalanan sinema tanah air. Inilah daftar film bioskop November 2025 yang akan tayang sepanjang bulan, lengkap dengan cerita menarik, nama pemeran, sutradara, dan fakta di balik produksinya.

Film Kuncen menjadi pembuka bulan dengan aroma mistis khas nusantara. Disutradarai oleh Jose Poernomo, film ini dibintangi Azela Putri, Davina Karamoy, Cinta Brian, dan Vonny Felicia. Ceritanya mengikuti perjalanan Awindya, siswi SMA yang nekat mendaki Gunung Merbabu demi mencari kekasihnya yang hilang. Di balik pendakian itu, ia menemukan fakta kelam tentang kematian sang kuncen dan ilmu hitam yang membangkitkan teror tak terduga.

Diproduksi oleh rumah produksi lokal yang sebelumnya dikenal lewat Keramat dan Rumah Dara, Kuncen menonjol lewat visual alam Jawa yang memukau dan atmosfer mencekam. Melalui unggahan di Instagram resmi @kuncen.film, Jose Poernomo menyebut film ini sebagai “kisah tentang batas antara dunia manusia dan penjaganya”.

Uniknya, lokasi syuting di lereng Merbabu benar-benar menggunakan kuncen asli sebagai konsultan budaya, menjadikan Kuncen tidak sekadar horor, tapi juga penghormatan terhadap tradisi.

Masih di tanggal yang sama, film BOSS hadir sebagai aksi kriminal dengan cita rasa Korea yang dikabarkan akan tayang serentak di Indonesia. Dibintangi Jung Kyung-ho dan Jo Woo-jin, film ini disutradarai oleh Park In-je yang sebelumnya sukses dengan serial Kingdom: Ashin of the North.

Kisahnya mengikuti seorang mantan gangster yang kini membuka restoran China sederhana. Namun, masa lalunya kembali menghantui saat seorang detektif menyamar menjadi karyawan di restorannya. Dari situ, ketegangan dan aksi mulai berkembang hingga puncak cerita penuh plot twist.

Melalui kanal YouTube resmi CJ Entertainment, sang produser mengungkap bahwa film ini akan menampilkan “konflik moral antara kejahatan dan kesetiaan”, menjadikannya tontonan yang tak hanya penuh aksi, tapi juga punya kedalaman karakter.

Pangku menjadi film Indonesia berikutnya yang mencuri perhatian. Disutradarai oleh Arief Malinmudo, film ini mengangkat kisah sederhana tentang perjuangan hidup di tengah budaya masyarakat pedesaan.

Dibintangi Refal Hady dan Ayushita, Pangku menceritakan seorang pemuda penjual kopi keliling yang berjuang mempertahankan tradisi di tengah modernisasi. Melalui akun Instagram @film.pangku, produser Deddy Nur menuliskan bahwa film ini “bercerita tentang rasa memiliki dan kehangatan, bukan sekadar duduk dan menunggu”.

Keunikan Pangku terletak pada penggunaan dialog Minang yang kuat serta sinematografi natural di daerah Bukittinggi. Film ini diklaim sebagai “surat cinta untuk kampung halaman”.

Film horor Sosok Ketiga: Lintrik menghadirkan cerita yang unik, memadukan dunia mistik dengan teknologi. Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan dibintangi Michelle Ziudith serta Dimas Aditya, film ini mengisahkan seorang influencer yang tak sengaja merekam entitas gaib melalui siaran langsungnya.

Menurut unggahan teaser di YouTube MD Pictures Official, konsep “Lintrik” diambil dari kata listrik, simbol penghubung antara dunia digital dan dunia arwah. Film ini menjanjikan visual menyeramkan lewat efek cahaya dan suara yang intens. Selain itu, Sosok Ketiga juga menyinggung kritik sosial tentang bagaimana manusia modern sering memperlakukan “konten” lebih penting daripada keselamatan diri.

Solata hadir sebagai film drama religi garapan Ody C. Harahap. Dibintangi oleh Cut Syifa dan Arbani Yasiz, film ini bercerita tentang perjalanan seorang gadis yang menemukan kembali makna “doa” setelah kehilangan orang tuanya.

Melalui unggahan produser di Instagram @solata.movie, film ini digambarkan sebagai “pencarian spiritual seorang anak muda yang kehilangan arah”. Dengan tema yang menenangkan dan musik latar yang digarap oleh Tohpati, Solata diharapkan menjadi film penyejuk di tengah deretan film horor dan aksi.

Sebuah drama psikologis internasional yang ikut tayang di Indonesia, Die, My Love disutradarai oleh Lucile Hadzihalilovic dan dibintangi Marion Cotillard serta Tahar Rahim. Film ini mengisahkan hubungan toksik antara dua seniman yang terperangkap antara cinta dan kehancuran.

Dalam wawancara di YouTube Festival de Cannes, Cotillard menyebut film ini “perjalanan batin yang indah sekaligus brutal”. Film ini dikenal dengan pendekatan visual surealis sebuah kombinasi antara puisi dan kegilaan.

Film Dopamin menjadi sorotan remaja di media sosial karena kampanye digitalnya yang masif di TikTok dan Instagram @dopamin.movie. Disutradarai oleh Rahabi Mandra, film ini dibintangi oleh Angga Yunanda dan Hasyakyla Utami.

Kisahnya berfokus pada dua mahasiswa psikologi yang mencoba memahami makna kebahagiaan di tengah tekanan hidup. Namun, eksperimen yang mereka lakukan justru menjerumuskan keduanya ke hubungan yang rumit antara logika dan perasaan. Film ini diklaim sebagai “romansa eksperimental”, menggambarkan cinta bukan hanya dari sisi emosional, tetapi juga biologis.

Salah satu film yang paling dinanti bulan ini adalah Tak Kenal Maka Taaruf. Disutradarai Toma Margens dan diproduseri oleh Dedy Suherman, film ini menampilkan Saskia Chadwick dan Fadi Alaydrus sebagai pasangan utama.

Ceritanya tentang Zoya, mahasiswi kedokteran yang menolak pacaran dan memilih taaruf.

Hidupnya berubah ketika bertemu Faris, seorang mahasiswa kelautan yang memaksnanya belajar arti cinta tanpa melanggar prinsip agama. Film ini viral di Instagram @takkenalmakataaruf.film karena kisahnya yang relatable bagi generasi muda muslim. Dengan musik garapan Melly Goeslaw, film ini memadukan romansa, komedi, dan pesan spiritual dengan lembut.

Film drama ini dibintangi Amanda Rawles dan Bio One, disutradarai oleh Fajar Nugros. Ceritanya tentang pasangan yang bertahan menghadapi penyakit terminal sambil memegang janji untuk tetap bersama “sampai titik terakhir”.

Melalui akun Instagram @filmstitikterakhir, Fajar Nugros menyebut film ini “surat cinta untuk orang-orang yang kehilangan”. Dengan sinematografi lembut dan musik piano yang emosional, film ini siap menguras air mata penonton.

Judulnya saja sudah bikin merinding. Film Pesugihan Sate Gagak disutradarai oleh Anggy Umbara dan dibintangi oleh Adipati Dolken serta Aghniny Haque.

Cerita berpusat pada seorang pedagang sate yang mencari jalan pintas kekayaan dengan ritual gaib menggunakan daging gagak. Namun, setelah sukses besar, ia mulai dihantui roh korban pesugihan.

Melalui teaser di YouTube Falcon Pictures, film ini menampilkan visual ritual yang intens, efek praktikal yang menyeramkan, serta kritik terhadap ambisi manusia.

Film aksi internasional ini merupakan kelanjutan dari seri populer Now You See Me. Disutradarai oleh Ruben Fleischer, film ini dibintangi Jesse Eisenberg, Woody Harrelson, dan Isla Fisher.

Ceritanya membawa kembali para “Horsemen” ke dunia kejahatan ilusi global, dengan misi terakhir yang paling berbahaya. Teaser resmi di kanal YouTube Lionsgate memperlihatkan aksi sulap futuristik dan efek visual yang memukau.

Film musikal fantasi Wicked: For Good melanjutkan kisah Elphaba dan Glinda dari semesta Wizard of Oz. Disutradarai Jon M. Chu dan dibintangi Cynthia Erivo serta Ariana Grande, film ini menjadi bagian kedua dari saga Wicked.

Kisahnya menyoroti perpisahan dua sahabat yang kini berada di sisi moral berbeda.
Trailer resminya di kanal YouTube Universal Pictures sudah ditonton jutaan kali, menandakan tingginya antusiasme penggemar.

Film misterius dengan jadwal tayang pada 20 November ini masih disimpan rapat-rapat oleh pihak produksinya. Dalam unggahan di Instagram, sang produser hanya menyebut proyek tersebut sebagai “film kejutan bulan November”, tanpa memberikan petunjuk apa pun mengenai judul maupun jalan cerita.

Strategi ini membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang konsep dan arah film yang tampaknya disiapkan dengan penuh rahasia. Rumor yang beredar di kalangan penikmat film menyebutkan bahwa karya ini bergenre aksi-komedi dan dibintangi oleh sejumlah nama besar di industri perfilman Indonesia.

Meski belum ada konfirmasi resmi, publik semakin dibuat penasaran dengan strategi “tanpa judul” yang jarang dilakukan di dunia film. Pendekatan penuh misteri ini justru menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan antusiasme tinggi menjelang pengumuman resminya.

Film drama sosial Keadilan digarap oleh sutradara muda Mouly Surya dan dibintangi oleh dua aktor papan atas, Reza Rahadian serta Putri Marino. Ceritanya mengangkat dilema moral seorang hakim muda yang dihadapkan pada kasus besar yang ternyata melibatkan keluarganya sendiri.

Dengan latar ruang sidang dan kehidupan pribadi yang saling bertabrakan, film ini menawarkan ketegangan emosional serta refleksi mendalam tentang makna tanggung jawab dan integritas di tengah tekanan sosial.

Melalui wawancara eksklusif di kanal YouTube Visinema Official, Mouly Surya menjelaskan bahwa Keadilan bukan sekadar kisah hukum, tetapi juga potret manusia dalam menghadapi pilihan sulit. ia menyampaikan pesan kuat film ini bahwa keadilan sering kali bersifat relatif, dan dalam situasi tertentu, setiap keputusan membawa konsekuensi moral yang tidak mudah.

Horor lokal terbaru ini datang dari sutradara Rocky Soraya dan dibintangi oleh Prilly Latuconsina serta Chicco Jerikho. Ceritanya berpusat pada seorang jurnalis muda yang bertekad menyelidiki kasus ritual Jumat Kliwon di sebuah desa terpencil.

Dalam pencariannya, sang jurnalis justru terseret ke dalam rangkaian kejadian ganjil yang menyingkap kebenaran mengerikan tentang sosok “Danyang”, roh penjaga desa yang diyakini tengah murka akibat ulah manusia. Ketegangan dibangun melalui atmosfer pedesaan yang sunyi dan penuh tanda-tanda mistis, menciptakan sensasi horor yang khas Indonesia.

Melalui unggahan teaser di akun Instagram @danyangwingitmovie, film ini menjanjikan perpaduan suasana mistik dan latar budaya Jawa yang otentik. Rocky Soraya tampaknya berusaha menghadirkan horor dengan kedalaman budaya, bukan sekadar jump scare, melainkan juga kisah tentang keyakinan dan kutukan yang diwariskan turun-temurun.

Grup komedi Agak Laen kembali menghibur penonton lewat film terbaru berjudul Menyala Pantiku!, garapan Imajinatif Pictures. Film ini dibintangi oleh Bene Dion, Oki Rengga, dan Hifdzi Khoir, yang dikenal dengan gaya humor spontan dan khas mereka. Ceritanya mengisahkan empat sahabat yang berusaha membangun usaha lampu dekorasi, namun justru terjebak dalam serangkaian situasi absurd penuh kekacauan dan romansa tak terduga.

Kombinasi antara komedi situasi, dialog jenaka, serta chemistry kuat antar pemain menjadikan film ini tampak menjanjikan sebagai tontonan ringan namun menghibur. Melalui unggahan di akun Instagram @agaklaen.official, film ini digadang-gadang akan menjadi karya paling kocak dari grup tersebut. Mereka menyebut proyek ini sebagai film yang “lebih gila dari yang sebelumnya,” menandakan peningkatan skala humor dan ide cerita yang semakin liar.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dengan gaya khas Agak Laen yang sering memadukan realita dan absurditas, Menyala Pantiku! berpotensi menjadi sajian komedi segar yang mampu mengundang tawa sekaligus kehangatan bagi para penggemar mereka.

Film ini mengangkat ulang legenda klasik Indonesia dengan sentuhan horor modern. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi Iqbaal Ramadhan serta Nirina Zubir, film ini menggambarkan sisi kelam dari kutukan Malin Kundang.

Menurut teaser yang dirilis di YouTube Starvision Plus, film ini menggabungkan drama keluarga dengan nuansa mistis, menyoroti dosa dan penyesalan dalam konteks modern. Dengan efek CGI batu hidup dan lokasi syuting di Pantai Air Manis, film ini disebut sebagai “drama rakyat paling ambisius tahun ini”.

Menutup bulan November, film Air Mata Mualaf menghadirkan kisah menyentuh tentang pencarian iman. Dibintangi Syifa Hadju dan Arya Saloka, film ini disutradarai oleh Indra Gunawan.

Ceritanya mengikuti perjalanan seorang perempuan non-Muslim yang memutuskan menjadi mualaf setelah mengalami kehilangan besar. Melalui unggahan di Instagram @airmatamualaf.movie, film ini digambarkan sebagai “kisah keikhlasan dan cahaya baru di tengah gelapnya masa lalu”. Dengan sentuhan sinematografi lembut, film ini diyakini akan menjadi penutup manis bagi bulan November.

Dari kisah mistis hingga romansa religius, November 2025 menawarkan warna yang lengkap untuk pecinta film. Dari Kuncen yang mencekam hingga Air Mata Mualaf yang menyentuh, setiap film punya daya tarik tersendiri.

Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.

Berikut Daftar Film Bioskop November 2025:

Kuncen (5 November 2025)

Boss (5 November 2025)

Pangku (6 November 2025)

Sosok Ketiga: Lintrik (6 November 2025)

Solata (6 November 2025)

Die, My Love (7 November 2025)

Dopamin (13 November 2025)

Tak Kenal Maka Taaruf (13 November 2025)

Sampai Titik Terakhirmu (13 November 2025)

Pesugihan Sate Gagak (13 November 2025)

Now You See Me: Now You Don’t (14 November 2025)

Wicked: For Good (19 November 2025)

Belum Ada Judul (20 November 2025)

Keadilan (20 November 2025)

Danyang Wingit Jumat Kliwon (26 November 2025)

Agak Laen: Menyala Pantiku! (26 November 2025)

Legenda Kelam Malin Kundang (27 November 2025)

Air Mata Mualaf (27 November 2025)