Dorong Daya Saing Global, Sumsel Bangun Sistem Digital Ketelusuran

Posted on

Potensi ekspor Sumatera Selatan dengan berbagai komoditas unggulan dan berdaya saing global mendorong pemerintah Sumatera Selatan membangun sistem digitalisasi berbasis ketelusuran.

Langkah awal yang dilakukan Pemprov Sumsel yakni meluncurkan aplikasi Go Export dalam memperkuat tata kelola ekspor berbasis ketelusuran dan digitalisasi layanan perdagangan internasional.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan, Sri Endah Ekandari mengatakan Go Export lahir dari sebuah kebutuhan untuk membangun ekosistem ekspor yang terintegrasi di Sumsel.

“Aplikasi ini dikembangkan setelah kami mendapat target saat audiensi dengan Gubernur Sumsel pada Juli lalu. Sumsel sebelumnya belum memiliki Harga Penjualan Acuan (HAP) dan ekosistem yang terbangun secara utuh,” katanya, Senin (15/12/2025).

Menurut Endah, aplikasi Go Export memudahkan penelusuran komoditas eksport yang dilakukan secara digital dan terintegrasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Output aplikasi berupa barcode yang memuat identitas eksportir, asal bahan baku, lokasi gudang, serta kelengkapan dokumen persyaratan ekspor,” ujarnya.

Selain itu, kata Endah, aplikasi Go Export ini dapat memudahkan pengawasan terhadap jaminan kesehatan, keamanan dan mutu komoditas ekspor berbasis ketelusuran.

“Saat ini, fitur Go Export telah mencakup komoditas kopi, paha kodok dan santan kelap,” ujarnya.

Endah pun berharap ke depan Pemprov Sumsel dapat menyempurnakan aplikasi ini agar terhubung dengan data ekspor nasional serta kabupaten/kota se-Sumsel.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Pangabean menuturkan peluncuran Go Export menjadikan Sumsel sebagai provinsi percontohan pertama di Indonesia dalam penerapan sistem ketelusuran komoditas ekspor berbasis digital.

“Kita ingin tahu secara jelas asal usul suatu komoditas seperti dari mana asalnya dan siapa eksportirnya,” katanya.

Saat menuturkan dengan sistem ini, dapat memutus rantai perdagangan yang tidak sehat seperti praktik tengkulak, sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat.

“Konsumsi global saat ini menuntut transparansi asal produk. Konsumen internasional ingin mengetahui dari mana komoditas berasal dan bagaimana proses produksinya dengan adanya aplikasi ini,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan aplikasi Go Export menjadi spirit baru bagi Sumatera Selatan untuk menembus pasar internasional secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

“Aplikasi ini menjadi semangat kita untuk membawa Sumsel ke kancah internasional. Kami bangga karena Kepala Badan Karantina Indonesia siap membawa Go Export ke level nasional,” ujar Herman Deru.

Menurut Deru, sangat penting sosialisasi aplikasi ini secara masif agar aplikasi ini dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh pelaku usaha dan pemangku kepentingan.

“Ini bukan kegiatan seremonial. Kita ingin aplikasi ini benar-benar digunakan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat. Ekspor harus kita bina dari hulu, mulai dari petani, hingga ke dermaga,” katanya.