DPRDSumatera Selatan optimistis pembangunan Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat, Banyuasin, akan terealisasi sebelum 2029. Proyek strategis ini diyakini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah serta memperlancar arus ekspor berbagai komoditas unggulan Sumsel.
Wakil Ketua DPRD Sumsel Nopianto mengatakan keberadaan pelabuhan baru ini sangat mendesak mengingat Pelabuhan Boom Baru yang selama ini menjadi tumpuan aktivitas bongkar muat di Palembang sudah mengalami keterbatasan kapasitas dan kedalaman alur sungai.
“Penandatanganan kesepahaman dan penyerahan aset lahan milik Pemprov Sumsel ke Kemenhub di Griya Agung kemarin menjadi langkah maju dalam pembangunan Pelabuhan Palembang Baru. DPRD Sumsel akan memberi dukungan penuh agar bisa terealisasi,” ujar Nopianto, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, pembangunan pelabuhan itu menjadi harapan banyak masyarakat. Sebab, banyak multiplier effect yang bisa terwujud dari pembangunannya.
“Pelabuhan samudera ini akan banyak memberikan implikasi dan dampak ekonomi, baik untuk masyarakat, bagi pendapatan daerah, juga akan membuka lapangan kerja. Bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Sumsel bisa mencapai 8%, sesuai target pemerintah,” kata politisi dari NasDem ini.
Menurutnya, meski ada titik terang pembangunan pelabuhan, proyek strategis nasional (PSN) itu membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Pemda dengan kondisi fiskal kurang baik, sangat tidak mungkin untuk melaksanakan pembangunan. Sehingga, dukungan pemerintah dan swasta sangat diperlukan untuk pembangunannya.
“Kita optimis investasi akan masuk, tak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar. Peluang investasi itu sangat terbuka dengan adanya pelabuhan samudera ini, tak hanya dari BUMN atau BUMD saja. Kita berharap betul di periode kedua Pak Herman Deru sebagai gubernur, pembangunan pelabuhan bisa terealisasi,” terangnya.
Terlebih, di wilayah pelabuhan juga akan dibangun kawasan ekonomi khusus (KEK), membuat sebagian besar industri akan terpusat di wilayah tersebut.
“Jadi, kita sangat yakin pertumbuhan ekonomi Sumsel bisa 8%. Roda ekonomi Sumsel akan benar-benar melesat luar biasa setelah itu terealisasi. Selain itu, komoditas asli Sumsel akan lebih dikenal. Tak akan ada lagi klaim komoditas dari daerah tertentu,” jelasnya.
Selain itu, DPRD Sumsel juga akan mendorong infrastruktur logistik pendukung, seperti jalan tol dan kereta api ke wilayah tersebut. Apalagi, penetapan kembali pelabuhan itu menjadi PSN sangat mungkin untuk dilakukan.
“Interkoneksi jaringan ini akan mempercepat dan mempermudah arus logistik komoditas kita. Tentu ini juga akan kita dorong bersama pemprov ke tingkat pusat, karena ini akan memberi dampak ekonomi luar biasa. Tak hanya bagi Sumsel, tapi juga bagi negara. Dengan parameter itu, sudah semestinya akses pendukung ini bisa direalisasikan,” ujarnya.
