Hujan deras yang mengguyur Kota Pagar Alam sejak Senin malam (14/7/2025) menyebabkan jalan penghubung antar tiga desa di Kecamatan Dempo Selatan putus total. Jalan tersebut tergerus longsor dan saat ini proses evakuasi masih berlangsung.
Bencana ini terjadi di Desa Tebing Tinggi, Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam pada Selasa (15/7/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagar Alam, Anjas Hariansyah membenarkan peristiwa tersebut. Akibatnya, akses menuju Desa Tebing Tinggi, Muara Sindang, dan Meringang lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan.
“Mengakibatkan terputusnya akses menuju beberapa desa yang ada, kejadiannya dini hari tadi,” katanya saat dihubungi infoSumbagsel.
Ia mengatakan hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan evakuasi tanah menggunakan alat berat ekskavator. Walaupun putus total, masyarakat masih bisa melalui jalan alternatif untuk beraktivitas.
“Sampai saat ini Pak Wali Kota beserta rombongan masih bergotong royong untuk mengevakuasi longsor, Pak Wali Kota turun langsung. Alhamdulillah masih ada jalan lain yang bisa dilalui masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Pagar Alam Iptu Mansyur mengatakan mendapati hal tersebut pihaknya langsung menuju lokasi dan melakukan pengamanan, serta mengimbau warga untuk tidak melintasi jalan tersebut.
“Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini. Tapi kami melakukan imbauan warga setempat dan pengendara untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berkendara melintas di titik-titik rawan longsor,” katanya.
Ia menjelaskan, penyebab terjadinya longsor tersebut diduga akibat intensitas curah hujan yang tinggi, membuat air dari saluran irigasi meluap ke bahu jalan.
“Akibat intensitas hujan yang tinggi dan saluran irigasi yang meluap ke bahu jalan sehingga terjadinya proses erosi yang memakan bagian jalan berakibat jalan putus dan tidak bisa dilalui. Luas tanah longsor kurang lebih 2 kapling kebun kopi,” tuturnya.
