Jemaah Haji Embarkasi Palembang Diminta Jaga Paspor agar Tak Hilang

Posted on

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Selatan Guntur Sahat Hamonangan melepas keberangkatan jemaah haji Kloter 19 Embarkasi Palembang di Gedung Serbaguna Asrama Haji Sumsel, Minggu (25/05/2025).

Hingga kini, sudah ada sebanyak 7.010 jemaah dengan rincian 5.831 asal Sumsel, 1.103 dari Bangka Belitung, dan 76 petugas kloter. Masih tersisa 3 kloter lagi yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Palembang. Kloter terakhir yakni Kloter 22 dijadwalkan terbang menuju ke Tanah Suci pada 29 Mei 2025 pagi.

Kepada jemaah haji, Guntur berpesan kepada jemaah agar menjaga paspornya dengan baik agar tidak hilang.

“Jaga paspornya jangan sampai hilang, karena jika sampai hilang akan sangat merepotkan jemaah selama di Tanah Suci dan dapat mengganggu proses perjalanan ibadah haji,” kata dia.

Menurut Guntur, jika paspor hilang maka urusan birokrasi yang harus dilalui jemaah haji akan cukup panjang, dan tentu akan akan mengganggu aktivitas jemaah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

“Prosesnya memakan waktu cukup lama karena perlu melibatkan pihak kedutaan Indonesia dan beberapa instansi lain di Arab Saudi,” kata dia.

Guntur juga mengimbau jemaah haji agar senantiasa menjaga kesehatan dan pola makan yang sudah dikondisikan petugas haji.

Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Palembang Syafitri Irwan menjelaskan, seluruh jemaah haji Embarkasi Palembang sudah berada di Mekkah, termasuk jemaah yang berangkat di gelombang Pertama.

Sedangkan jemaah yang meninggal di Tanah Suci berjumlah empat orang, dengan rincian dua orang dari Babel dan dua orang lagi dari Sumsel.

“Mengingat kondisi di Arab Saudi yang saat ini sangat panas, kami mengimbau seluruh jemaah haji Embarkasi Palembang untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan,” katanya.

“Bagi yang sudah melaksanakan umrah wajib, kami minta fokus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina. Tidak perlu memaksakan diri untuk Shalat di Masjidil Haram. Sebab hotel tempat jemaah haji Indonesia menginap masih berada di Tanah Haram. Jadi, pahalanya pun sama,” tutur Syafitri.