Kapolda Babel Pelopor Pemberantas Geng Motor

Posted on

Geng motor di Provinsi Bangka Belitung (Babel) sempat bermunculan dan bikin onar. Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo sukses membabat habis geng motor yang bikin resah dan mengancam generasi muda di wilayah Babel.

Kini Babel zero geng motor. Keberhasilan ini tak lepas dari 12 langkah strategi Hendro sebagai Kapolda. Diawali sosialisasi, deklarasi penolakan hingga pembubaran geng motor. Termasuk melakukan penghapusan tulisan atau simbol geng motor didinding sudut Kota/Kabupaten.

Bagi Kapolda berurusan dengan kelompok geng motor bukanlah hal baru. Hendro menceritakan pengalamannya memberantas geng motor di Bandung, Jawa Barat (Jabar).

“Setelah saya jadi Kapolres Bandung, ternyata makin marak (geng motor). Kemudian, diawali penangkapan geng motor di Pangalengan. Kurang lebih ada 120 orang yang kita tangkap,” jelas Kapolda mengawali ceritanya kepada infoSumbagsel, Rabu (7/5/2025).

Menurut Hendro, anggota geng yang ditangkap pada saat itu profesinya dari pengangguran, eks narapidana hingga mahasiswa perguruan tinggi. Bahkan anak sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA ikut tergabung di geng motor tersebut.

“Yang kita tangkap itu persentase pengangguran dan jebolan narapidana. Anak perguruan tinggi 20 persen, anak SMA dan SMP 20 persen. Mereka melakukan tindak pidana dan kesadisannya melebihi dari pelaku-pelaku kejahatan bahkan perampokan,” ujarnya.

Kata Hendro, hal itu terlihat dari senjata yang berhasil diamankan dari para pelaku, di antaranya ada ditemukan senjata tajam yang diruncingkan. Korbannya, ada yang mata dicongkel hingga kepala digergaji.

“Ada korban yang dicongkel matanya, kepalanya digergaji, pada saat itu. Ada juga yang dipegang badannya lalu ditabrak motor hingga tangannya dipegang dimasukkan ke knalpot, kan berbahaya itu,” ungkapnya.

Insiden tersebut terjadi pada 2010 silam. Semua anggota geng motor yang terlibat diproses hukum kala itu. Kata Hendro, dari hasil interogasi geng motor ini dipastikan akan berkembang di kota-kota besar pada saat itu.

“Saya menginterogasi salah satu geng motor. Mereka mengatakan jika geng motor ini akan berkembang, pertama di kota-kota besar. Waktu itu 2010, yakni di Surabaya, Jakarta, Palembang, Medan, Solo, Semarang nyampai keluar negeri, Filipina dan Malaysia,” ceritanya.

Handro pun mengambil keputusan untuk memberantas geng motor yang sangat meresahkan itu. Hendro tak mau wilayah hukumnya jadi provinsi gangster dan tentunya itu mengancam generasi muda.

“Ini bahaya untuk generasi muda. Jangan sampai menjadi Provinsi Gangster. Sehingga saya membuat strategi pada waktu itu. Strateginya sama persis dengan yang di Babel,” tegasnya.

Langkah yang diambil Hendro saat itu sukses dan kelompok anggota geng yang terlibat kriminal ditangkap serta diproses hukum. Kemudian kelompok tersebut dibubarkan.

Singkat cerita, Hendro Pandowo ditunjuk sebagai Kapolda Provinsi Bangka Belitung. Usai menjabat beberapa bulan dia kaget, di Negeri Serumpun Sebalai ini ternyata ada kelompok geng motor.

“Saya masuk ke sini (Provinsi Bangka Belitung), saya pikir tidak ada geng motor, ternyata setelah 2-3 bulan disini ada geng motor yang ditangkap di Pangkalpinang,” jelasnya.

Kemunculan kelompok geng motor di Babel itu jadi perhatian khusus Kapolda Irjen Hendro. Belajar dari pengalaman di Bandung, ia kemudian menyusun konsep dan langkah strategi untuk memberantas geng motor bersama jajarannya.

“Strateginya sama, mulai pendataan. Ada 12 kelompok gangster ditemukan, anggota dan simpatisannya ribuan. Ini bahaya untuk generasi muda. Sehingga langkah saya, itulah saya munculkan langkah strategis tersebut,” tegasnya.

Bersama jajarannya, Hendro akhirnya sukses memberantas geng motor di wilayah Bangka Belitung. Kini, Babel zero geng motor dan kelompoknya berhasil dibubarkan polisi.

“Alhamdulillah hingga sekarang zero geng motor. Sampai saat ini langkah itu terus saya lakukan, terutama patroli malam membawa spanduk bubarkan geng motor hingga saat ini,” sebutnya.

Dia minta jajaran Polda Babel untuk terus mensosialisasikan bahaya geng motor secara masif. Hal ini penting agar kelompok geng motor tak lagi bermunculan.

“Harus masif, karena kalau tidak dia akan muncul lagi. Beda sama klub motor, klub motor boleh. Ini geng motor emang harus dibubarkan untuk menyelamatkan generasi muda kita,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi III DPRI Ahmad Sahroni pun mengapresiasi langkah yang dilakukan Polda Babel dalam memberantas geng motor. Apresiasi tersebut disampaikan ketika Sahroni melakukan kunjungan kerja ke Pulau Bangka.

“Konsep saya itupun, saya sampaikan kemana-mana, Komisi III saya paparkan, kepada anggota DPR saya paparkan, untuk bagaimana kita menjaga generasi muda ini, bagaimana mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang tulang punggungnya generasi muda sekarang. Anak SMP, anak SMA yang akan melanjutkan tongkat ini estafet kepemimpinan saat ini,” katanya.

“Kalau sudah kena geng motor bahaya, baik yang menjadi anggota geng motor korban juga, yang menjadi pelaku geng motor korban juga. Karena ketika anak SMP di rumah kelihatan salat, ngaji jika telah terlibat geng motor dia identitasnya hilang,” tegas Hendro mengakhiri ceritanya.

Untuk diketahui, langkah pemberantasan geng motor ini selain dilakukan secara preemtif, preventif dan refresif. Polisi juga melakukan pendekatan kepada keluarga hingga sosialisasi ke sekolah-sekolah.

Berikut 12 strategi dalam pemberantasan geng motor: