Kejadian Karhutla di Sumsel Capai 702 Kasus, Ini Rincian Daerahnya

Posted on

Kejadian kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, tembus 702 kasus. Angka itu terus mengalami lonjakan. Tiga daerah menjadi wilayah terbanyak kejadian, mencapai ratusan kasus.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan 702 kasus berdasarkan hasil rekapitulasi kejadian karhutla sepanjang 1 Januari-16 Oktober 2025.

“Hingga kini terdata 702 kasus karhutla di Sumsel. Ada 3 daerah di Sumsel yang kasusnya paling banyak, yakni di Ogan Ilir, Muba (Musi Banyuasin), dan OKI (Ogan Komering Ilir),” ujar Sudirman, Sabtu (18/10/2025).

Di Ogan Ilir, hingga kini terdata 134 kejadian karhutla. Wilayah terdampak paling banyak di Kecamatan Indralaya Utara, dengan 57 kejadian. Kemudian di Muba 132 kejadian, terbanyak terjadi di Kecamatan Sungai Keruh 52 kejadian.

“Di OKI sebanyak 124 kejadian, terbanyak di Pangkalan Lampam 62 kejadian. Wilayah ini dalam beberapa hari terakhir terus terjadi karhutla,” katanya.

Selain tiga daerah itu, wilayah lain yang masuk kategori zona merah (kejadian karhutla lebih dari 30 kasus) adalah Banyuasin dengan 91 kejadian, Muara Enim 69 kejadian, PALI 59 kejadian, dan Mura 41 kejadian.

“Zona merah karhutla masih tetap di 7 daerah itu. Wilayah-wilayah (Ogan Ilir, Muba, OKI, Banyuasin, Muara Enim, PALI, dan Mura) ini yang terus terjadi karhutla,” tambahnya.

Sebelumnya, data luasan karhutla di Sumsel sepanjang Januari-September berdasarkan analisa citra satelit yang dilakukan Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mencapai 4.859 hektare.

“Data luasan karhutla periode 1 Januari-30 September seluas 3.859 hektare. Paling banyak terjadi di lahan mineral seluas 3.756 hektare dan gambut 104 hektare,” ujar Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto, Rabu (15/10/2025).

Karhutla tahun ini terjadi di 15 kabupaten/kota. Berdasarkan analisa satelit, hanya Kota Prabumulih yang tak terdeteksi karhutla.

Wilayah terdampak karhutla terluas di Muba yang mencapai 856 hektare. Berikutnya di OKI 598 hektare, Ogan Ilir 520 hektare, OKU 439 hektare, Mura 363 hektare, OKU Selatan 246 hektare, Muratara 204 hektare, dan Empat Lawang 165 hektare.

Kemudian Muara Enim 149 hektare, Lahat 112 hektare, PALI 102 hektare, Banyuasin 38 hektare, Lubuklinggau 28 hektare, OKU Timur 20 hektare, Palembang 18 hektare, dan Pagar Alam 2 hektare.

“Sementara lahan gambut yang terbakar terdeteksi di OKI seluas 69 hektare, Banyuasin 13 hektare, Muara Enim 11 hektare, Muba 9 hektare, dan Muratara 2 hektare,” tambahnya.