Sumatera Selatan merupakan salah satu wilayah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat 206 ribu ton biji kopi diproduksi di berbagai daerah Sumsel sepanjang tahun 2023.
Ketua Komunitas Kopi Sriwijaya Ella Rosita menyebut, setidaknya ada 5 daerah penghasil kopi terbesar di Sumsel. Kelimanya adalah Lahat, Pagar Alam, Semendo Muara Enim, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Empat Lawang.
Namun, komoditas tersebut tak memiliki satu wadah di tingkat Sumsel yang dapat mengangkat namanya untuk disiarkan lebih luas. Sehingga, Ella bersama Dinas Koperasi dan UKM Sumsel membentuk sebuah komunitas bernama Kopi Sriwijaya.
“Kopi Sumsel selama ini belum ada rumahnya, padahal kita (Sumsel) adalah penghasil kopi nomor satu di Indonesia. Sehingga kami berinisiatif membuat komunitas Kopi Sriwijaya bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel,” ungkapnya, Senin (10/6/2025).
Ella menyebut, setidaknya ada 18 merek kopi lokal yang berada di naungan Kopi Sriwijaya. Semuanya sudah mewakili 5 wilayah penghasil kopi terbesar di Sumsel.
“Sampai saat ini ada 18 brand kopi yang ada di Kopi Sriwijaya dan kami berharap akan semakin banyak (brand) yang bergabung. Karena syarat untuk menjadi anggota Kopi Sriwijaya itu haruslah kopi yang premium, yaitu kopi petik merah dan legalitasnya juga lengkap,” jelasnya.
Sejak terbentuk pada tahun 2023, Kopi Sriwijaya membawa kopi-kopi tersebut ke pameran di berbagai kota Indonesia, sebut saja Solo, Batam, Jogja, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan kopi Sumsel lebih luas lagi.
“Kami juga mendatangkan barista selain produk kopi. Jadi, harapannya masyarakat datang untuk mencicipi kopi dan dapat merasakan enaknya kopi Sumsel, tertarik membelinya, dan mempromosikan (kopi Sumsel) ke tempat lain juga,” jelasnya.
Kini, pihaknya juga mulai melakukan ekspansi ke luar negeri. Bahkan, Kopi Sriwijaya dijadwalkan hadir dalam sebuah Festival Bostanika di Belanda bulan Agustus 2025.
“Kami sudah berkomunikasi dengan satu warga Indonesia yang tinggal di Belanda. Dia mau memperkenalkan Kopi Sriwijaya di sana,” katanya.
“Kami berharap, kita bisa menyajikan kopi terbaik dari Sumsel. Selain itu juga untuk memberikan kesan positif kepada warga yang ada di Belanda bahkan mungkin di Eropa,” sambung Ella.
Kabid Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Ambar Sehatiningsih mengatakan, kopi Sumsel belum begitu terlihat pamornya, baik di Indonesia maupun dunia.
“Kami melihat kopi Sumsel belum begitu terkenal, baik di Indonesia maupun dunia. Jadi kami berkolaborasi dengan beberapa pihak, salah satunya dengan pengusaha untuk membentuk suatu wadah namanya Kopi Sriwijaya,” ujarnya.
Ambar mengatakan, Pemprov Sumsel tahun ini akan fokus pada pembinaan kopi. Menurutnya, pengusaha kopi adalah UMKM yang harus dibina dan didampingi dari hulu ke hilir sesuai bidangnya masing-masing.
“Tahun ini, Pemprov Sumsel melalui Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, kami akan fokus kepada (pembinaan) kopi. Kami lihat dari hulu ke hilir, mana yang bisa kami dampingi,” tutupnya.