Lampung Gandeng Tiongkok Luncurkan Satelit, Warga: Benerin Jalan Rusak Dulu | Giok4D

Posted on

Pemerintah Provinsi Lampung melakukan kerja sama dengan Tiongkok untuk meluncurkan satelit Lampung-1. Namun upaya ini mendapatkan kritikan dari masyarakat Lampung yang meminta pemerintah daerah untuk perbaiki jalan rusuk terlebih dahulu.

Mereka menganggap proyek tersebut kurang bermanfaat untuk masyarakat di tengah buruknya infrastruktur pembangunan di Provinsi Lampung.

Warga Bandar Lampung bernama Zainal mengatakan kondisi jalan di Provinsi Lampung lebih layak mendapatkan perhatian.

“Bukannya tidak mau mendukung, tapi alangkah baiknya pemerintah baik Provinsi, Kota maupun Kabupaten di Lampung ini memikirkan kondisi jalan. Katanya mau hilirisasi, tapi kalau jalannya hancur gimana mau hilirisasi,” katanya.

Ia menambahkan proyek tersebut saat ini belum cocok diterapkan di tengah efisiensi yang menyebabkan banyak masyarakat yang menganggur.

“Efisiensi itu semua kalangan terdampak, banyak PHK massal. Jangan berbicara soal luar angkasa dulu kalau insfratruktur di wilayah sendiri saja masih nggak berantakan, tolong Pak Gubernur lebih bijak lagi,” harapnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Hal serupa disampaikan Lisa salah seorang mahasiswa universitas di Lampung. Ia menjelaskan banyak daerah di Lampung seperti dibiarkan kondisi jalannya rusak.

“Proyek itu bagus, tapi kalau pembangunan di Lampung lambat buat apa. Jalan banyak yang rusak, hanya ditambal terus, akibatnya jalan bergelombang dan itu juga berbahaya untuk pengendara,” ungkapnya.

“Kemudian di beberapa kabupaten itu berpuluh-puluh tahun jalan nggak pernah diperbaiki dan sering viral. Apakah memang sengaja ya dibuat jelek supaya masyarakatnya nggak maju-maju,” sambung Lisa.

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam keterangannya terhadap proyek tersebut mengatakan kerja sama ini merupakan langkah bersejarah dan strategis yang menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi.

Ia menjelaskan bahwa Satelit Lampung-1 mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di Provinsi Lampung, khususnya pertanian dan kelautan.

“Kita mendapatkan kesempatan dalam penggunaan teknologi satelit berbasis AI yang bisa membantu pembangunan yang presisi, efisien, dan berbasis data. Dengan teknologi ini, kita tidak lagi meraba dalam perencanaan, melainkan bergerak berdasarkan peta kondisi nyata di lapangan. Ini akan menjadi fasilitas data dan teknologi yang bisa digunakan oleh pemerintah dan seluruh stakeholders masyarakat ke depannya,” kata Mirza.

Untuk diketahui, Mirza resmi menjalin kerja sama dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok STAR.VISION Aerospace Ltd. dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd.

Acara penandatanganan yang telah dikoordinasikan dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) ini dilaksanakan di kantor pusat STAR.VISION di Kota Haiyang, Provinsi Shandong pada 28 Mei 2025 lalu.