Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin: Arab Latin, dan Artinya

Posted on

Dalam melaksanakan puasa sunnah diperbolehkan menggabungkan dua puasa dalam satu waktu. Lalu, bagaimana niat puasa Rajab sekaligus puasa Senin jika digabungkan jadi satu.

Mengutip buku Panduan Praktis Ibadah Puasa: Kajian Fikih Praktis dan Aplikasi Nilai Ibadah Puasa Dalam Kehidupan karya E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Amin, ulama fiqih sepakat bahwa niat tempatnya di dalam hati. Apabila seseorang mengucapkan niat namun tidak disertai dengan hatinya, maka tidak sah niatnya.

Perlu diketahui, melafalkan niat tidak termasuk syarat dalam ibadah, hanya saja kalangan Syafi’iyah menyunnahkan hal tersebut. Niat juga tidak mesti dilafalkan dalam bahasa Arab, boleh dalam bahasa Indonesia.

Apabila pelaksanaan ibadah sunnah digabungkan maka tidak mengapa. Misalnya puasa Arafah dengan Senin Kamis atau puasa Dawud, begitu juga puasa Syawal digabung Senin Kamis.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan bahwa jika puasa enam hari di bulan Syawal bertepatan dengan puasa Senin atau Kamis, maka niat puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa Senin. Begitu juga dengan puasa Senin atau Kamis akan mendapat ganjaran puasa Syawal. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan pahala yang ia niatkan,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagian terpenting dalam niat yakni membedakan antara ibadah dan kebiasaan, antara wajib dan sunnah, serta jenis puasa yang akan dilakukan. Karena itu, untuk niat puasa Rajab sekaligus puasa Senin bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan lafal berikut ini:

Saya niat untuk berpuasa sunnah Rajab sekaligus puasa hari Senin Karena Allah ta’ala

Adapun untuk bacaan niat berpuasa Rajab yang digabung puasa Senin dalam bahasa Arab dan Latin sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’âlâ,”

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnati Rajaba lillahi ta ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”

Membaca niat hendaknya dilakukan pada malam hari, dari Isya hingga terbitnya fajar atau sebelum Subuh. Namun, bila seseorang lupa berniat pada malam hari akan mendapat toleransi kebolehan untuk membaca niat di siang hari ketika ingat.

Toleransi ini hanya berlaku dalam puasa sunnah seperti Rajab, Senin Kamis, ayyamul bidh dan lainnya. Untuk bacaan niat puasa Rajab di siang hari sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada i sunnati Rajaba lillahi ta ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT.

Itulah bacaan niat puasa Rajab sekaligus puasa Senin lengkap dengan bacaan bahasa Indonesia, Arab, dan Latin. Selamat beribadah, ya.

Dalil Penggabungan Puasa Rajab dan Puasa Senin

Bacaan Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin

1. Niat Puasa Senin

2. Niat Puasa Rajab