Gutomo Edi Saputra alias Tomo (33), pelaku penikaman terhadap Anggi di Pasar Angso Duo, Kota Jambi, mengaku emosi saat melakukan perbuatannya. Dia juga meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian itu.
Tomo mengaku gelap mata setelah menerima pukulan batu ke kepalanya yang dilakukan korban. Sehingga, dia melakukan serangan balasan kepada korban.
“Emosi. Tak sadar nian aku lagi sudah,” kata Tomo kepada awak media, saat konferensi pers di Mapolresta Jambi, pada Sabtu (3/5/2025).
Tomo mengakui telah 10 tahun berjualan pempek keliling di Pasar Angso. Namun, dia mengaku tak mengenali korban.
Kepada awak media, musababnya penikaman ini hanya gara-gara senggolan motor saat berpapasan di pasar tersebut.
“Sudah lamo (jualan pempek), kurang lebih 10 tahun. Dak tahu nian (kenal sama korban). Ya itu (penyebab penikaman) berpapasan di jalan itu,” ucap Tomo.
Tomo juga mengaku pisau yang digunakannya untuk menikam korban memang sehari-hari dia bawa. Pisau tersebut digunakan untuk memotong pempek.
“Pisau itu untuk motong pempek. Itu tanpa sadar nian aku (memakai untuk menikam korban),” ujarnya.
Tomo pun menyesali perbuatannya yang sudah menikam korban berkali-kali hingga meninggal dunia. Dia juga meminta maaf kepada keluarga korban.
“Iya, saya menyesal nian. Minta maaf nian sama (keluarga) korban,” lirihnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan status tersangka terhadap Gutomo Edi Saputra alias Tomo, penjual pempek yang menikam pria bernama Anggi di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Begini kronologi penikaman yang menyebabkan korban meninggal dunia itu.
Kapolresta Jambi Kombes Boy Sutan Binanga Siregar mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (1/5/2025). Saat itu, Tomo masuk ke Pasar Angso Duo untuk berbelanja setelah selesai berjualan pempek.
Ketika di pasar, keduanya hampir bersenggolan motor. Akibatnya, terjadi keributan mulut terhadap keduanya di dalam pasar tersebut.
“Awal kronologisnya, T (Tomo) ini adalah penjual pempek di Pasar Angso Duo, begitu masuk ke pasar berpapasan dengan korban si A (Anggi) bersama istrinya, lalu terjadilah adu mulut dan maki-memaki,” kata Boy, Sabtu (3/5/2025).
Setelah adu mulut, korban pulang ke rumahnya yang tak jauh dari pasar mengantar istrinya. Korban kemudian mengajak temannya ke pasar untuk menemui Tomo.
“Setelah itu korban ke Pasar Angso Duo bersama satu orang temannya dan mencari si T. Begitu bertemu terjadi adu mulut, lalu korban melakukan pemukulan menggunakan batu ke arah pelaku,” lanjut Boy.
Atas hal itu, Tomo pun sempat terduduk menerima hantaman batu bata dari korban. Tak terima, Tomo pun bereaksi. Dia mengambil pisau yang digunakannya untuk memotong pempek.
Tomo pun kalap. Dia mengejar Anggi dan menghunjam pisaunya ke perut, dada, dan paha hingga korban tersungkur. Korban bahkan sampai jatuh bangun menghadapi pelaku yang sudah gelap mata.
“Pelaku saat itu mengambil pisau kurang lebih panjang 20 cm dilakukan pengejaran, penikaman, terjatuh korban, ditusuk korban, lalu korban berlari hingga ditusuk lagi. Ada dua luka tusuk di perut, sayatan di dada, dan satu di paha,” ungkap Boy.
Anggi sudah tak berdaya, Tomo kemudian melarikan diri meninggalkan motornya. Sedangkan Anggi, nyawanya tak tertolong meski sempat dibawa ke RS Bhayangkara.
“Korban kehabisan darah, pada saat dibawa saksi ke RS Bhayangkara meninggal dunia,” jelasnya.