Pensiunan Guru Polisikan Kepsek di Kerinci, Dugaan Dianiaya

Posted on

Seorang perempuan berinisial R (60) pensiunan guru di Kerinci, Jambi, diduga menjadi korban penganiayaan kepala sekolah saat mengurus surat pensiun suami. Akibatnya, R melaporkan kejadian itu ke polisi.

Peristiwa itu terjadi di salah satu sekolah di Siulak Gedang, Kerinci, pada Rabu (3/9/2025). Saat itu, R datang ke sekolah untuk mengurus surat pensiun suami bersama anaknya.

“Jadi, ibu datang dalam rangka mengurus pensiun bapak, karena tinggal 5 bulan lagi,” kata Aldiwan Haira Putra, anak kandung R menceritakan kejadian itu, Jumat (5/9/2025).

Menurut Aldiwan, ketika itu ibunya merasa tidak dilayani dengan baik. Sehingga, R mencari sendiri surat-surat yang dimaksud hingga membuka lemari kepala sekolah.

“Sudah dapat itu, Plt kepala sekolah ini marah-marah karena kayak tersinggung lemarinya terbuka gitu kan,” ujarnya.

Ketika kejadian itu, diduga Plt kepala sekolah berinisial SW diduga tersinggung atas ucapan dari R, sehingga terjadi dugaan penganiayaan.

“Ibu (saya) ngomong baru jadi Plt aja sudah kayak gini, mungkin tersinggung. Pas ibu jalan ke mobil, dia (Plt kepala sekolah) lari, dia pukul, makanya sampai berdarah. Cakaran sampai darah. Lukanya itu di hidung, memar di tangan, dan mata,” jelasnya.

Akibatnya, R mengambil langkah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Gunung Kerinci. R juga sudah melakukan visum untuk menguatkan bukti laporan.

“Kami meminta polisi dalam menyelesaikan laporan ini secara profesional,” kata Aldiwan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetyawan membenarkan laporan itu. Saat ini, kasus tersebut dalam penyelidikan Polsek Gunung Kerinci.

“Iya sudah dilaporkan ke Polsek Gunung Kerinci. Sekarang sedang proses,” katanya.