Pertamina Ajak Masyarakat Pantau SPBU, Cek Takaran hingga Kualitas BBM

Posted on

PT Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Selatan mengajak masyarakat memantau kualitas hingga takaran bahan bakar minyak yang ada di SPBU. Pantauan dilakukan mulai dari mobil tangki tiba hingga penyaluran ke konsumen.

Mereka yang ikut memantau merupakan konsumen yang penasaran tentang sistem kerja di SPBU. Termasuk dalam memastikan kualitas dan standar BBM lewat pengecekan-pengecekan sebelum disalurkan ke konsumen.

Sales Branch Manager Sumsel I Fuel Arif Zarkhasi mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari program ‘Pantau SPBU’. Mereka yang ikut memantau merupakan pelanggan MyPertamina yang terpilih setelah dilakukan seleksi.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk memastikan bahwa semua kualitas dan pelayanan yang ada di SPBU berjalan sesuai dengan harapan. Di antaranya tadi terkait dengan tata kelola BBM mulai dari pengecekan kualitas dan kuantitas BBM-nya,” ujar Arif, Kamis (15/5/2025).

Salah satu yang menjadi pertanyaan mengenai pengaturan tombol pada nozzle. Banyak anggapan jika nozzle dimainkan petugas untuk mengurangi takaran. Namun, Arif membantah anggapan tersebut.

Dijelaskan, jika tombol pengaturan pada nozzle untuk mengatur kecepatan (speed 1,2, dan 3) BBM yang keluar. Hal itu juga untuk mempercepat antrean panjang kendaraan. Meski lebih cepat, kuantitas BBM yang dikeluarkan sesuai dengan ukuran liter yang dibeli konsumen.

“Pengecekan rutin tetap kita lakukan terhadap nozzle-nozzle di SPBU. Jadi, kalau memang ditemukan ada yang kurang atau tidak standar, maka kita tutup dulu nozzle yang bermasalah. Biasanya keluhan itu kan karena konsumen melihat indikator tangki-tangki (bar) yang tidak naik. Jadi, sebenarnya kita juga lakukan pengecekan di lapangan, terakhir bulan puasa kemarin kita mendatangkan metrologi langsung ke SPBU dan alhamdulillah aman,” ungkapnya.

Dia menyebut, setiap tahun laporan terhadap indikasi-indikasi kecurangan yang dilakukan SPBU itu tetap ada. Namun, tren laporan setiap tahunnya menurun. Kini jumlahnya di kisaran puluhan untuk wilayah MOR II.

“Konsumen juga bisa melapor ke 135 jika ingin mengadukan ada indikasi-indikasi (kecurangan) di SPBU. Konsumen juga bisa mengecek, bahkan iseng ingin tahu apakah dispensernya sesuai atau tidak, bisa datang ke pengawas SPBU untuk sekadar ingin tahu tera-nya sesuai atau tidak. Di mesin juga kita tempeli stiker bahwa tera sudah dicek tim metrologi atau belum,” ungkapnya.

Arif menambahkan, dalam program Pantau SPBU itu juga disampaikan mengenai pengecekan petugas mulai dari BBM turun dari mobil tangki. Kemudian mekanisme pengecekan yang dilakukan menggunakan gelas ukur, kondisi warna, kandungan BBM dan lainnya.

Peserta Pantau SPBU Viktor mengatakan, keikutsertaan dirinya dalam kegiatan itu karena ingin tahu sistem tata kelola SPBU setelah adanya kasus minyak oplosan. Menurutnya, pengecekan yang dilakukan petugas di SPBU cukup ketat sebelum disalurkan ke konsumen.

“Karena rasa ingin tahu pasca kejadian kemarin, ternyata pengecekan dan pengawasan petugas sesuai dengan harapan konsumen. Mulai dari kualitasnya, speknya cocok, betul-betul diperiksa. Dengan program ini, kita tercerahkan dan tahu mengenai pengecekan-pengecekan yang dilakukan. Tapi kita harapkan ini juga berlaku untuk SPBU yang dikelola masyarakat langsung,” ujarnya.