Pertamina bersama Yayasan Elang Indonesia, Koperasi Plang Ijo, dan masyarakat setempat menjalankan program konservasi habitat burung di Provinsi Lampung, yang menjadi rumah bagi lebih dari 302 jenis burung.
Sebagai perusahaan yang memiliki kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Panjang melakukan langkah konkret dalam menjaga keanekaragaman hayati, salah satunya dengan melakukan program konservasi burung di Desa Penyangga Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Kegiatan meliputi adopsi sarang, pembangunan visitor centre, pengamatan burung untuk edukasi dan penelitian (event bird watching), serta sosialisasi pelestarian kepada warga.
Penegakan hukum terhadap perburuan satwa liar menegaskan pentingnya perlindungan lingkungan. Aksi ilegal seperti pencurian kayu, pembakaran hutan, dan perburuan menjadi penyebab utama rusaknya hutan dan habitat fauna.
Sebagai upaya pelestarian, Pertamina bersama Koperasi Plang Ijo menggelar sosialisasi pentingnya menjaga habitat burung di Provinsi Lampung.
Kepala Urusan Umum Desa Labuhan Ratu IX, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Dwi Aprianto, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas komitmen terhadap pelestarian alam yang dilakukan.
“Dengan adanya inisiatif ini, kami merasa sangat terbantu dalam upaya pelestarian alam dan pengelolaan keanekaragaman hayati di sekitar Taman Nasional Way Kambas. Kami berharap kolaborasi ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan kami,” katanya.
Senior Supervisor HSSE & Fleet Safety IT Panjang, Catur Yogi Prasetyo, menyampaikan konservasi ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi praktik perburuan burung liar, karena selain mengancam kelestarian satwa, dapat merusak keseimbangan alam yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.
“Harapannya kegiatan dapat meningkatkan kesadaran akan perlindungan flora dan fauna terutama di masyarakat sekitar wilayah Taman Nasional Way Kambas, serta tidak ada perburuan burung liar terutama di desa-desa yang dekat dengan taman nasional,” katanya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati mencerminkan komitmen perusahaan yang tidak hanya berfokus pada aspek operasional, tetapi juga turut menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung upaya pelestarian alam.
“Kami berupaya meminimalisasi risiko tersebut sekaligus memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan tujuan ke-15 tentang Ekosistem Daratan,” kata Nikho.