Peti Kemas dan Angkutan Konvensional Pelindo Palembang Naik 8%

Posted on

Aktivitas di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Palembang sepanjang 2025 menunjukkan tren positif. Hingga akhir tahun, arus peti kemas tercatat mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini seiring naiknya aktivitas impor dan ekspor.

Manager Komersial PT Pelindo Regional 2 Palembang, Darmawi mengatakan peningkatan aktivitas pengiriman terjadi pada layanan peti kemas dan angkutan konvensional. Untuk peti kemas, volume tercatat naik dari sekitar 112 ribu TEUs pada tahun lalu menjadi lebih dari 120 ribu TEUs pada 2025.

“Kenaikan ini turut dipengaruhi meningkatnya trafik kapal luar negeri yang mengangkut barang impor dan ekspor,” katanya, Jumat (19/12/2025).

Selain itu, peti kemas angkutan konvensional juga mengalami pertumbuhan khususnya pada komoditas crude palm oil (CPO) curah cair. Meski demikian, terjadi penurunan pada impor bahan baku pupuk karena adanya pergeseran pola sandar kapal yang kini langsung dilakukan di lokasi tertentu.

“Secara umum dibandingkan tahun lalu tetap ada peningkatan, baik untuk konvensional maupun peti kemas, termasuk trafik kapal asing,” ujarnya.

Untuk ekspor, komoditas yang mendominasi masih berasal dari sektor perkebunan seperti karet dan CPO, dengan negara tujuan utama Cina dan India.

Sementara itu, impor didominasi bahan baku pupuk dari Vietnam serta general cargo berupa barang proyek yang sebagian besar berasal dari Cina untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik di Sumatera Selatan.

“Dari sisi operasional layanan peti kemas berjalan relatif stabil dengan rata-rata volume sekitar 28 ribu TEUs per bulan. Kapal peti kemas beroperasi secara reguler hampir setiap hari, sedangkan kapal non-reguler menyesuaikan jadwal sandar yang telah ditetapkan,” katanya.

Ditambahkan Darmawi, pengembangan kawasan pelabuhan Sungai Lais masih dalam tahap awal. Saat ini, pemanfaatannya masih di bawah 10 persen dibandingkan pelabuhan utama, meski beberapa tenant sudah mulai membangun fasilitas.

“Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah pengembangan energi baru terbarukan berbasis biomassa yang nantinya akan menyuplai bahan bakar ke PLN,” katanya.