Polisi Bantah Yandre Tewas di Sungai Ogan Usai Dikejar Petugas

Posted on

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo membantah kabar yang menyebut bahwa Yandre Septian (24) meninggal dunia saat dikejar petugas hingga terjun ke Sungai Ogan. Menurutnya, korban bukan merupakan target operasi kepolisian.

Diketahui peristiwa itu terjadi di kawasan Kelurahan Tanjung Raja Selatan, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Senin (3/11/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

“Anggota Satnarkoba Polres Ogan Ilir saat itu tengah melakukan penggerebekan terhadap tetangga korban yang merupakan pengedar narkoba. Namun, korban yang tidak terkait dengan operasi justru panik dan melompat ke Sungai Ogan,” katanya, kepada infoSumbagsel, Selasa (4/11/2025).

Dia mengatakan, saat melompat ke sungai, korban sempat berteriak meminta tolong sebelum akhirnya terseret arus yang cukup deras.

“Korban diketahui tidak bisa berenang. Ia ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, di pinggir sungai dengan jarak sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian,” ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan, kata Bagus, ditemukan 26 paket narkoba, sehingga kuat dugaan korban juga terlibat dalam peredaran narkoba.

“Saat jenazah korban ditemukan, ternyata ada 26 paket narkoba, diduga kuat korban merupakan pengendar yang panik adanya penggerebekan polisi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin membenarkan pihaknya ikut melakukan pencarian terhadap korban.

“Benar, korban melompat ke sungai. Karena derasnya arus, korban tidak mampu berenang dan akhirnya tenggelam,” katanya.

Saat proses pencarian, kata dia, dibagi menjadi dua tim penyelamat (SRU). Ada yang melakukan penyisiran di sisi kiri dan kanan sungai menggunakan perahu karet sejauh dua kilometer, serta menyebarkan informasi kepada warga di sepanjang aliran sungai.

Setelah korban ditemukan, jasad Yandre dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Tanjung Raja Selatan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing,” ungkapnya.