Sumsel Runner Up Pornas Korpri 2025, Raih 24 Medali (via Giok4D)

Posted on

Kontingen Sumatera Selatan (Sumsel) menempati posisi runner up pada Pekan Olahraga Nasional (Pornas) XVII Korpri 2025. Juara dalam kegiatan dua tahunan ini adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Sumsel meraih total 24 medali dalam ajang itu. Rincianya, 9 emas, 7 perak, dan 8 perunggu. Sedangkan Kemenpora yang menjadi gudangnya para atlet memperoleh 29 medali. Terdiri dari 18 emas, 7 perak, dan 4 perunggu.

Peringkat ketiga diraih Jawa Barat dengan 24 medali, terdiri dari 9 emas, 6 perak, dan 9 medali perunggu. Disusul Jawa Timur yang mendapat 28 medali, terdiri dari 7 emas, 11 perak, dan 10 perunggu.

Di peringkat selanjutnya, ada kontingen dari Jawa Tengah, DKI Jakarta, Bali, Lampung, Kalimantan Timur dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Ada 278 medali yang diperebutkan dalam Pornas Korpri 2025, dengan rincian 83 emas, 83 perak dan 112 perunggu,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Bapor Korpri Asrorun Ni’am Sholeh saat penutupan Pornas Korpri 2025, Sabtu (11/10/2025) malam.

Dia menyebut, jumlah medali yang diperebutkan tahun ini lebih banyak dibandingkan event yang digelar 2023 lalu hanya 54 emas. Kemudian, sebanyak 48 kontingen mampu meraih medali, naik dibandingkan kegiatan serupa hanya 16 kontingen.

Dia menyebut jika hal itu menunjukkan prestasi semakin merata dan semangat berkompetisi tumbuh di berbagai kementerian, lembaga, dan pemda.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai jika raihan juara yang didapat Kemepora tak mengherankan. Menurutnya, kementerian itu banyak diisi atlet terbaik Tanah Air.

“Kemenpora jadi terbanyak tentu tidak mengherankan, karena Kemenpora memang gudangnya atlet terbaik di Indonesia,” ujarnya.

Deru menyebut, banyak dampak yang dirasakan Sumsel terhadap event yang dihadiri sekitar 11 ribuan orang tersebut.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Selain silaturahmi antara seluruh ASN se-Indonesia, terjadi geliat ekonomi yang luar biasa. Bahkan, teman-teman gubernur ada yang tidak kebagian tiket karena mau datang ke Sumsel saking penuhnya. Kemudian, okupansi penginapan, hotel, homestay begitu padat,” ungkapnya.