Kucai atau Allium shoenoprasum memiliki ciri khas aroma yang tajam dan daun pipih. Namun tahukah infoers bahwa kucai memiliki beragam khasiat dan nutrisi seperti vitamin A, C, K serta mineral dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.
Menurut website Pemerintah Kelurahan Putat, Kabupaten Gunung Kidul, daun kucai sering kali dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagai hidangan pelengkap atau biasanya dijadikan isian lumpia dan taburan bubur ayam.
Selain itu, kucai juga berfungsi untuk melancarkan saluran pencernaan, serta bisa mengatasi dan mencegah sembelit. Tak hanya itu, kandungan serat yang tinggi pada tanaman ini dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit serius di organ pencernaan.
Berikut infoSumbagsel rangkum 10 manfaat daun kucai di bawah ini!
Daun kucai merupakan tanaman yang memiliki kandungan nutrisi yang banyak, sehingga ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari tanaman ini, di antaranya:
Daun Kucai mengandung Vitamin C yang tinggi, nutrisi ini berperan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
Dikutip dari Jurnal Potential of Perennial Onions as a Valuable Medicinal Raw Material karya Yurkevich & Popova spesies Allium kaya vitamin dan mineral yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengonsumsi daun kucai secara rutin, baik dalam bentuk segar maupun olahan masakan, tubuh akan mendapatkan asupan nutrisi penting yang membantu mempertahankan imunitas. Tidak hanya itu, senyawa sulfur yang terdapat di dalamnya juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi bakteri dan virus secara alami.
Daun kucai juga mengandung vitamin A dan bera-koten. Nutrisi ini berfungsi untuk menjaga kesehatan retina dan mencegah gangguan penglihatan pada mata.
Dengan demikian, konsumsi daun kucai dapat menjadi alternatif alami untuk menjaga penglihatan tetap sehat. Menggunakannya sebagai campuran dalam makanan sehari-hari dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kesehatan mata tanpa perlu suplementasi tambahan.
Daun kucai mengandung serat yang tinggi sehingga membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, kucai juga terbukti memiliki efek anthelmintik, yaitu membasmi cacing parasit dalam saluran pencernaan.
Dilansir dari jurnal Uji Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Daun Kucai terhadap Cacing Ascaridia galli secara In Vitro karya Endah Kartikawati, Dkk. Daun kucai dapat membasmi cacing pada konsentrasi 30%.
Kandungan senyawa allicin dalam daun kucai memiliki fungsi untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mampu meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mengkonsumsi daun kucai dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular atau sakit kronis pada organ jantung.
Kucai memiliki kandungan senyawa flavonoid, sulfur dan allicin yang berfungsi sebagai antioksidan alami, melawan radikal bebas dan menekan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Berbagai penelitian juga mendukung aktivitas antioksidan dalam daun kucai dapat berfungsi sebagai obat anti kanker.
Kandungan vitamin K dalam kucai tergolong kedalam kategori yang tinggi. Nutrisi ini dapat membantu pembentukan protein osteokalsin yang berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang.
Daun kucai sangat disarankan untuk lansia dan anak-anak. Sebab kandungannya yang lengkap dan khasiatnya yang sangat diperlukan dalam pembentukan tulang dan pencegahan pengeroposan tulang akibat penuaan.
Daun kucai diyakini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri jahat.
Hal ini disebabkan kucai memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, dan allicin yang dikenal memiliki efek antibakteri dan antiseptik. Senyawa tersebut bekerja dengan cara merusak membran sel bakteri sehingga menghambat pertumbuhannya.
Kucai memiliki sifat analgesik alami yang dapat membantu meredakan rasa nyeri dan peradangan ringan. Efek ini berasal dari kandungan flavonoid dan senyawa sulfur yang berfungsi menekan aktivitas prostaglandin.
Penelitian dari Universitas Sam Ratulangi yang diterbitkan dalam Jurnal PHARMACON membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kucai pada dosis 14,4 mg memiliki efek analgesik paling signifikan pada tikus putih jantan. Hasil ini menunjukkan bahwa kucai dapat menjadi alternatif alami pengganti obat pereda nyeri sintetis dengan efek samping yang sedikit.
Daun kucai memiliki kandungan vitamin C dan senyawa fenolik yang tinggi, hal ini menjadikan kucai sebagai bahan alami yang bisa menjaga kesehatan kulit.
Penelitian dari NCBI yang berjudul Metabolism of Phenolic Compounds and Antioxidant Activity in Different Tissue Parts of Post-Harvest Chives menunjukkan bahwa bagian hijau daun kucai mengandung kadar antioksidan tertinggi. Antioksidan ini melindungi sel kulit dari stres oksidatif dan paparan sinar UV yang dapat menyebabkan kerusakan kulit.
Daun kucai juga memiliki kandungan kalium dan mineral yang berlimpah, hal ini dapat menjadi alternatif bahan alami untuk menjaga kesehatan jantung.
Kandungan kalium juga berfungsi untuk menjaga kadar natrium dalam tubuh, sehingga dapat mencegah hipertensi. Kucai segar memiliki kalium sebesar 321 mg per 100 g, Kandungan ini menjadikan kucai sebagai bahan alami yang baik untuk menjaga fungsi jantung dan sirkulasi darah.
Dengan rutin mengkonsumsi kucai, baik dalam bentuk lalapan atau bahan pendamping makanan, kita mendapatkan banyak khasiat yang baik untuk tubuh dan kesehatan.
Nah, itulah 10 kandungan baik dalam daun kucai, infoers jangan lupa konsumsi sayur-sayuran dalam kehidupan sehari-hari ya!