Taman Nasional Way Kambas menjadi salah satu tempat wisata yang diincar selama musim liburan. Selain fokus pada hewan-hewan yang ada di taman nasional tersebut, pengelolanya juga memastikan kenyamanan wisatawan yang datang berkunjung.
Dilansir infoFood, Taman Nasional Way Kambas memiliki peraturan ketat bagi UMKM yang ada di sana agar tak melakukan upaya getok harga makanan atau minuman. Hal ini sebagai upaya menjaga kenyamanan wisatawan.
Ketua Koperasi Wisata Alam Sejahtera Taman Nasional Way Kambas, Tengku Dedy, mengaku punya aturan sendiri. Saat ditemui oleh tim infoFood di Taman Nasional Way Kambas, Senin (15/12/2025), ia mengungkapkan peraturan koperasi yang ketat untuk pelaku UMKM di sana.
“Di sini aturan harganya tidak boleh melebihi dari yang di luar. Jadi semisal makan nasi ayam di pasar sana ya harganya sama dengan di sini,” ujar Dedy.
Dedy menyebut pada area komersil di Taman Nasional Way Kambas, terdapat 12 kios yang tersedia. Hingga kini sebanyak 5-10 kios sudah terisi penuh oleh pelaku UMKM yang berasal dari desa sekitar. Baik penjaja kuliner maupun toko oleh-oleh.
Dedy mengatakan Taman Nasional Way Kambas tak hanya peduli dengan gajah maupun hewan langka dan terancam punah. Namun perputaran ekonomi masyarakat di sekitarnya, yang dinaungi oleh koperasi, juga menjadi salah satu pertimbangan penting yang diperhatikan.
Menurutnya, syarat utama berjualan makanan dan minuman di area Taman Nasional Way Kambas hanya satu, yakni tidak boleh menawarkan makanan atau minuman yang mengandung alkohol.
Dedy memastikan bahwa pelaku UMKM di Taman Nasional Way Kambas ini tidak ada yang melakukan getok harga seperti di tempat wisata lain. Hal itu karena para pelaku UMKM menyadari bahwa getok harga adalah sebuah pelanggaran berat.
“Belum ada (pelanggaran). Kalau sampai kedengaran, saya berhentikan. Kalau ada satu peraturan yang dilanggar, saya tidak main tegur. Jadi tegurannya langsung saya berhentikan,” lanjutnya.
Dedy menjamin bahwa harga makanan di sana berkisar mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 70.000an untuk porsi makan besar dan komplet. Berbeda lagi dengan berbagai oleh-oleh yang harganya juga dikendalikan sesuai patokan pasaran umum.
“Kalau peraturan bisa ditawar, artinya peraturannya tidak benar. Kami menjamin di sini makanan tidak mahal. Semuanya sama saja seperti yang ditemukan di luar. Kalau ada pengunjung yang dapat harga makanan mahal, lapor ke saya. Saya pastikan kios tersebut akan berhenti bekerja sama di sini,” tutupnya.
