Unjuk rasa petani singkong di Kantor Pemprov Lampung berakhir dengan kericuhan. Kericuhan itu terjadi karena massa menolak untuk diajak berdiskusi.
Pantauan infoSumbagsel di lokasi, massa melempari batu ke arah petugas kepolisian Polresta Bandar Lampung. Kemudian lemparan batu ini dibalas dengan tembakan gas air mata dan tembakan water canon.
Mendapatkan balasan tersebut, massa semakin berutal dengan terus melempari batu serta benda-benda lainnya ke arah petugas.
Akibatnya, dalam kericuhan ini beberapa anggota kepolisian terkena lemparan batu dari massa aksi. Mengetahui hal tersebut, anggota kepolisian berpakaian preman langsung mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai provokator.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penjagaan di Kantor Pemprov Lampung.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sebelumnya, ketegangan mulai terasa tatkala ratusan petani ini dan mengetahui bahwa aksi mereka dihalau oleh pagar berduri saat berupa memasuki halaman kantor.
Mereka pun berusaha merusak pagar kawat berduri dengan cara memukul dan menariknya dengan tujuan bisa masuk ke dalam.
Namun aksi tersebut dihalau oleh pihak kepolisian sehingga bentrok pun tak terhindari.
Solihin salah seorang petani mengatakan kedatangan mereka untuk menagih janji pemerintah terkait kenaikan harga singkong.
“Mana janji pemerintah ini, banyak perusahaan tidak mematuhi kebijakan kenaikan harga singkong sebesar Rp 1.350 per kilogram. Kenyataan di lapangan tidak sebesar itu, perusahaan menentukan harga semau mereka,” ungkapnya.