Warga Palembang Antre Air Gratis karena PDAM Masih Mati baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Sejumlah kecamatan di Palembang mengalami kesulitan air imbas perbaikan jaringan pipa air beku Perumda Tirta Musi. Meski sudah normal bertahap, beberapa wilayah masih harus mencari cara mendapatkan air untuk aktivitas di rumah.

Salah satu sumber air yang diperebutkan warga adalah Depot Air A Rachman di Jalan Bambang Utoyo, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang.

Pantauan infoSumbagsel di lokasi Jumat (20/6/2025) malam, belasan warga masih terlihat mengantre dengan galonnya demi memenuhi stok air bersih di rumah.

Salah satu masyarakat terdampak adalah Rita. Dia mengatakan, air di wilayah rumahnya, Jalan Rama Kasih, Kelurahan 5 Ilir masih mati hingga malam ini.

“Masih mati airnya, rumah kami di Jalan Rama Kasih. Ini sudah hari ketiga air mati,” ungkapnya kepada infoSumbagsel, Jumat.

Dia mengaku rela mengantre demi stok air minum keluarga. Untuk mencuci dan mandi, ia terpaksa menggunakan air kolam yang berada dekat rumahnya.

“Ini mengantre untuk stok air minum. Biasanya menampung dua galon. Kalau mandi ambilnya jadinya ambil dari air kolam,” jelasnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Tegar. Warga Kecamatan IT II itu juga mengaku harus rela mengantre hingga 30 menit demi mendapatkan stok air untuk di rumah.

“Air ini untuk semuanya, mandi dan mencuci. Ini sudah hari ketiga air kami mati,” ujarnya.

Ia mengaku matinya air dari PDAM sangat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Tegar berharap, perbaikan tersebut dapat segera selesai dan distribusi air tak lagi terganggu.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“(Air mati ini) mengganggu sekali. Mau aktivitas susah, mandi juga sulit,” keluhnya.

“Harapannya semoga (perbaikan) cepat selesai, jangan lama-lama. Susah (untuk beraktivitas),” harapnya.

Sementara itu, penjaga A Rachman Water, Yuli Daeng Manessa (70) mengatakan air tersebut memang diperuntukkan untuk warga. Air dari mesin tersebut, kata dia, dapat digunakan warga sepuasnya tanpa perlu izin.

Pria tersebut mengatakan, biasanya mesin tersebut hanya dinyalakan pukul 07.00-19.00 WIB. Namun karena distribusi air PDAM yang terhambat, warga masih mengantre hingga lewat pukul 20.00 WIB.

“Iya, memang masyarakat sekitar sering mengantre. Ini masih ramai padahal sudah malam,” ujarnya.

Dia mengatakan, pemiliknya Dedi telah membuka depot air gratis tersebut sejak 2023. Mereka berharap, air tersebut dapat membantu masyarakat, terutama di masa genting seperti ini.

“Ini gratis dari bos untuk warga untuk membantu masyarakat. Alhamdulillah banyak yang terbantu. Ini sudah buka 3 kali lebaran (tahun 2023),” ujarnya.