2 Bersaudara Pura-pura Jadi Dokter Bedah, Anak Pasien Meninggal Dunia

Posted on

Dua orang bersaudara di India bernama Vikash Kumar dan dan Vishesh Kumar ditangkap polisi. Keduanya melakukan tindakan malapraktik pada pasien anak hingga meninggal dunia.

Dilansir infoHealth dari Times of India, Vikash Kumar dan Vishesh Kumar ini mengaku sebagai dokter bedah, padahal hanya menyelesaikan pendidikannya sampai sekolah menengah.

Seorang pria bernama Ram Asre melaporkan kedua bersaudara tersebut ke polisi setelah anak laki-lakinya meninggal dunia akibat infeksi parah. Anaknya mengalami infeksi setelah menjalani perawatan di Amnol Hospital pada Maret lalu.

Dalam aksinya, Vikash dan Vishesh berpura-pura menjadi ahli bedah dan mencabut batang intramedular yang sebelumnya dipasang untuk menstabilkan kondisi patah tulang sang anak. Prosedur yang dilakukan keduanya memicu perdarahan hebat, infeksi, yang akhirnya menyebabkan kematian anak tersebut.

“Setelah kematian anak laki-laki berusia 6 tahun itu, ayahnya, Ram Asre dari Desa Siriyawa Kala melaporkan ke polisi Charwa pada 16 Maret terhadap dua orang, menuding mereka telah merawat putranya tanpa adanya tenaga medis berpengalaman, yang menyebabkan kematian karena perdarahan dan infeksi,” kata Wakil Kepala Polisi, Satyendra Prasad Tiwari.

Ketika kondisi anak tersebut memburuk, salah satu dokter gadungan dan orang tua sempat membawa pasien ke rumah sakit lain. Namun, nyawa bocah itu tak tertolong lagi.

Vikash dan Vishesh menjalankan rumah sakit swasta Anmol Hospital di distrik tersebut dengan izin yang terdaftar atas nama saudara ketiga, Sanjay Kumar, seorang petani yang tidak memiliki kaitan apapun dengan ilmu kedokteran. Vikash dan Vishesh pun juga tidak memiliki gelar medis apapun.

Saat diperiksa oleh kepolisian, Vikash dan Vishesh mengaku melakukan operasi tersebut karena tergiur uang.

“Sekitar 4 bulan lalu, anak laki-laki itu mengalami cedera dan telah dioperasi oleh dokter profesional yang memasang batang intramedular di kaki yang patah. Setelah lukanya sembuh, sang ayah memutuskan untuk menghubungi dokter guna melepas batang tersebut,” jelas pihak polisi.

“Namun, pada hari nahas itu, ketika dua bersaudara itu gagal mendatangkan ahli bedah yang berkualifikasi, mereka memutuskan untuk melakukan operasi sendiri, yang menyebabkan kematian tragis pada anak itu,” sambungnya.

Kepolisian menemukan Amnol Hospital sebenarnya sudah pernah disegel oleh Dinas Kesehatan di India tahun lalu. Tapi, rumah sakit itu kembali beroperasi tahun ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaushambi, Sanjay Kumar mengatakan rumah sakit itu beroperasi lagi tanpa registrasi yang sah.

Pihaknya akan mengambil tindakan sesuai hasil penyelidikan.

“Pejabat kesehatan saat ini bekerja sama dengan kepolisian untuk memperketat pengawasan terhadap para dokter gadungan,” ungkapnya.