Bulog Sumsel Babel Serap 97 Ribu Ton Setara Beras, Ini Rincian Daerah Penghasilnya

Posted on

Serapan gabah kering petani (GKP) oleh Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung mencapai 133.833 ton gabah dan 25.721 ton beras. Saat ini Bulog memiliki 96.669.972 kilogram atau hampir 97 ribu ton setara beras di gudang.

Pimpinan Bulog Wilayah Sumsel Babel Heriswan mengatakan serapan itu berasal dari kantor wilayah Bulog Sumsel dan 5 kantor cabang yang ada di Sumsel dan Babel. Terbanyak berasal dari Kanwil Sumsel yang mencapai 82 ribu ton.

“Kanwil Sumsel merealisasikan 82.121,9 ton, paling tinggi dibandingkan 5 kancab Bulog lainnya. Kanwil Sumsel memiliki gudang di Palembang, Ogan Ilir, OKI (Ogan Komering Ilir), Banyuasin, dan Muba (Musi Banyuasin),” ujar Heriswan, Senin (19/5/2025).

Banyuasin menjadi daerah penghasil beras paling tinggi, bahkan menjadi peringkat 4 nasional. Terbanyak berikutnya adalah Kancab Ogan Komering Ulu (OKU) yang memiliki gudang di OKU, OKU Timur dan OKU Selatan sebanyak 12.005,5 ton.

Lalu Kancab Lubuklinggau (Mura, Muratara, Lubuklinggau) 1.890,2 ton, Kancab Bangka 621 ton, Kancab Lahat (Lahat, Muara Enim, Prabumulih, PALI, Pagar Alam, dan Empat Lawang) 21,4 ton, dan Kancab Belitung 9,6 ton.

“Untuk penyimpanan 97 ribu ton setara beras itu kita bekerja sama dengan mitra. Seperti di Pegayut Ogan Ilir ada 5 mitra dengan kapasitas 3.500 ton per gudang, tapi ini kapasitasnya bervariasi ya, setiap gudang beda-beda. Di BGR itu bisa sampai 10 ribu ton. Untuk di akhir musim panen tahap pertama ini, masih ada 40 ribu space (kapasitas) gudang,” jelasnya.

Hingga akhir musim panen perdana 2025 ini, pihaknya menargetkan serapan di atas 100 ribu ton setara beras.

“Untuk gudang milik Bulog kira-kira mampu menampung 60 ribu ton, sisanya 40 ribu ton milik gudang mitra,” tambahnya.

Sejumlah pemda, kata Heriswan, juga ijut membantu penyiapan gudang untuk menampung hasil pembelian Bulog. Terlebih jika optimasi lahan (opla) di Sumsel terealisasi, maka hasil pertanian Sumsel akan alami peningkatan yang tinggi.

“Beberapa pemda masih berproses untuk membangun gudang penyimpanan beras, kita juga akan membangun dryer untuk proses pengeringan dari gabah kering petani (GKP) menjadi gabah kering giling (GKG),” ungkapnya.

Bulog juga akan berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk penyiapan gudang. Beberapa daerah sentra, kata Heriswan juga telah meminjam gudang milik TNI/Polri. Di antaranya di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

“Jatim dan Sulses sudah memakai gudang milik TNI/Polri, Sumsel belum,” tukasnya.